Haul Eyang Suro, Ribuan Pesilat SH Winongo Hitamkan Aloon-Aloon Ponorogo

realita.co
Sejumlah atlit pencak silat PSHW-TM Cabang Ponorogo saat menunjukkan aksinya di atas panggung Haul Eyang Suro.

PONOROGO (Realita)- Ribuan pesilat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) Madiun Cabang Ponorogo memadati Aloon-Aloon Ponorogo, Minggu (04/08/2024).

Kedatangan ribuan pesilat yang jamak disebut Sedulur Tunggal Kecer (STK) untuk mengikuti kegiatan Haul Alm. Ki Ngabehi Suryo Diwiryo atau Eyang Suro pendidi Setia Hati (SH) sekaligus Alm. H R Djimat Hendro Suwarno yang merupakan Bapak Pengasuh PSHW-TM Madiun.

Baca juga: Begal Pulung, 3 Remaja Ditangkap, Polres Ponorogo: Anggota Perguruan Pencak Silat

Hadir dalam kegiatan ini bapak pengasuh PSHW-TM Madiun H R Agus Wiyono Santoso, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo, dan sejumlah Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan beberapa ketua cabang perguruan silat yang ada di Ponorogo.

Dalam sambutannya, Bapak Pengasuh PSHW-TM Madiun H R Agus Wiyono Santoso mengatakan, sosok Eyang Suro merupakan keturunan dari Betoro Katong bupati Ponorogo pertama. Agus juga menceritakan sejarah Eyang Suri dalam mendirikan SH, serta ilmu silat dalam SH yang oleh Eyang Suro merupakan hasil dari memadupadakan beberapa ilmu silat dari berbagai daerah yang sebelumnya ia terima.

" Yang mana oleh beliau dikemas sehingga jadilah Ilmu Persaudaraan Setia Hati dengan motto gerak lahir luluh dengan gerak batin, dan gerak batin tercermin oleh gerak lahir," ujarnya.

Baca juga: Kakak Beradik Asal Malang Boyong Medali Emas di Kejurnas Silat Championship 2

Tak hanya menceritakan sejarah Eyang Suro, Agus juga menyampaikan pesan Eyang Suro sebelum beliau wafat. Yakni, agar semua saudara SH tetap bersatu hati, tetap utuh.

" Jadi apapun perguruan kita tetap saudara. Untuk itu kita harus menjaga kondusifitas khususnya di Ponorogo. Ini adalah benteng yang menjaga keutuhan NKRI," harapnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga menambahkan, kondusifitas di Ponorogo hingga saat ini tercipta akibat kedewasaan semua perguruan silat yang ada di Ponorogo. Dengan mengesampingkan fanatisme organisasi, seluruh anggota pencak silat di Ponorogo justru bersatu padu untuk menjaga keamanan di Bumi Reog.

Baca juga: Jelang Suran Agung, Kapolres Madiun Kota Minta Patuhi Kesepakatan

" Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada PSHW-TM, pun dengan perguruan silat yang lain. Mari kita sama-sama menjaga kondusifitas di Ponorogo ini demi menjaga ketentraman dan kenyamanan bersama," ujarnya sembari menutup sambutan dengan beteriak "STK!" dan disambut teriakan " Jaya" oleh ribuan pesilat PSHW-TM ini.

Dalam kegiatan ini, juga diwarnai dengan pertunjukan aktraksi pencak silat dari atlit-atlit PSHW-TM Cabang Ponorogo, dan pemberian penghargaan kepada Atlit pencak silat PSHW-TM berprestasi dalam ajang Kejurkab pencak silat PSHW-TM Cabang Ponorogo yang digelar beberapa waktu lalu. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru