JOMBANG (Realita.co) - Jelang panen raya, petani tembakau, di Desa Gedungombo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih merasa was-was.
Hal ini dikarenakan, para petani tembakau dibuat ketar ketir dengan serangan hama ulat.
Baca juga: Gagal Panen Akibat Air Sampah, Petani Mrican Lurug TPA Ponorogo
Dan untuk itu, para petani harus mengeluarkan perawatan khusus, agar serangan hama ulat tidak meluas, menyebar ke tanaman tembakau yang akan dipanen.
Lasiman petani tembakau di Desa Gedungombo mengatakan para petani jelang panen raya tahun ini, masih harus melakukan perawatan agar terhindar dari serangan hama ulat.
"Untuk tanaman tembakau di kabupaten Jombang alhamdulillah bagus. Sebagian sudah ada yang panen sebagian masih perawatan," katanya, Selasa (6/8/2024).
Ia menegaskan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serangan hama tahun ini tidak seberapa. Hanya saja hama ulat masih menjadi momok bagi sebagian petani.
Baca juga: Petani Persawahan Kewinda Rego Macang Pacar Manggarai Barat, Butuh Bantuan Traktor
"Hama tahun ini kecil ya hanya ulat saja sudah wajar kalau di tembakau pasti ada ulatnya," ujarnya.
Ia mengaku sebagian petani, perawatan yang dilakukan petani yakni, mengantisipasi agar serangan hama ulat tidak meluas.
"Sebelum dilakukan panen, tanaman tembakau terlebih dahulu dilakukan toping pucuk daun, agar tanaman tembakau bis segera menguning dan bisa di panen," tuturnya.
Baca juga: 3 Ton Tembako Rajang Rusak, Petani di Ponorogo Pilih Buang ke Kebun
Meski belum memasuki panen raya, sebagian para petani memilih untuk memanen tembakau lebih dini, dikarenakan mereka takut gagal panen.
"Sudah ada yang panen, karena harga tembakau sekarang sekitar 3 ribu rupiah hingga 6 ribu rupiah per kilogramnya untuk daun tembakau yang paling bawah. Sedangkan daun basah tembakau mencapai 8 ribu rupiah per kilogramnya," katanya. (rif)
Editor : Redaksi