BEIRUT - Balas dendam kematian Ismail Haniyeh kemungkinan besar akan dilakukan oleh beberapa negara atau kelompok. Meski begitu sampai saat ini masih belum terbukti siapa yang berada di balik pembunuhan pemimpin Hamas tersebut.
Awal pemberitaan kematian Ismail Haniyeh, pihak proksi Iran seperti Hamas dan Hizbullah telah menuding jika Israel adalah otak dibalik peristiwa tersebut. Karena Negeri Yahudi tersebut memang menjadi pihak yang paling gencar memburu para petinggi Hamas setelah serangan Oktober 2023.
Baca juga: Hizbullah Serang Israel lagi, Dua Orang Tewas
Kabar kematian pemimpin Hamas itu juga langsung menyulut kemarahan beberapa pihak, terutama bagi para pejuang pembela kemerdekaan Palestina. Jika pembunuh Haniyeh sudah terbukti, maka bukan tidak mungkin jika konflik regional di Timur Tengah nantinya akan semakin meluas. Kemungkinan bukan hanya kelompok-kelompok kecil saja yang akan turun tangan jika konflik sudah meluas, namun juga mengikutsertakan negara.
1. IRGC - Iran
Iran bisa dibilang sebagai negara yang paling berpengaruh atas konflik yang terjadi di Timur Tengah. Negara ini bahkan telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah sejak revolusi 1979. Terlebih Ismail Haniyeh tewas di negara tersebut, yang membuat pihak Teheran tidak akan berdiam diri.
Menurut laporan New York Times, Iran bahkan telah memecat dan menangkap sejumlah perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) semenjak kematian Haniyeh. Berkaitan dengan kematian Ismail Haniyeh, IRGC Iran sempat mengungkapkan jika Israel akan menerima "hukuman berat pada waktu, tempat, dan cara yang tepat".
Menurut Guillaume Ancel, pakar masalah militer dan mantan perwira militer Prancis, untuk membalas pembunuhan Haniyeh para pemimpin militer senior Iran dapat memutuskan untuk meluncurkan rudal "dengan pola penerbangan yang jauh lebih agresif, sehingga lebih sulit untuk dicegat".
2. Hizbullah - Lebanon
Hizbullah di Lebanon jadi salah satu proksi Iran yang sangat gencar akan membalaskan kematian Ismail Haniyeh.
Pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa konflik kelompok Lebanon dengan Israel telah memasuki “fase baru” setelah pembunuhan berulang kali terhadap seorang komandan senior dan pemimpin politik Hamas.
Dilansir dari The Guardian, Hassan Nasrallah menyerukan balas dendam pada pemakaman Fuad Shukur seperti yang dilakukan presiden Iran pada pemakaman pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Baca juga: Teroris Israel Bunuh 28 Petugas Medis Lebanon
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada sekitar 1.000 pelayat pada pemakaman orang kedua Hizbullah, Fuad Shukur, di Beirut, Hassan Nasrallah bersumpah bahwa pejuang Syiah yang kuat akan membalas dendam.
“Musuh, dan mereka yang berada di belakang musuh, harus menunggu tanggapan kami yang tak terelakkan… Anda tidak tahu garis merah apa yang Anda lewati,” katanya, mengacu pada Israel dan sekutu terpentingnya, AS.
3. Hamas - Palestina
Bisa dibilang jika Hamas adalah pihak yang paling murka akan pembunuhan tersebut. Sebab sudah beberapa kali pimpinan dan anggota keluarga Hamas menjadi korban kekejaman Israel.
Melansir dari Al Jazeera, Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas mengecam pembunuhan Haniyeh. Ia menegaskan, hal itu sebagai upaya untuk menghancurkan Hamas.
Baca juga: Taktik Gerilya Hizbullah Sukses Bunuh 8 Teroris Israel
“Pembunuhan oleh Israel terhadap Haniyeh adalah eskalasi berat bertujuan mematahkan semangat Hamas, rakyat, serta mencapai tujuan tidak nyata. Kami menegaskan bahwa eskalasi ini tidak akan mencapai tujuannya,” ujarnya.
4. Houthi - Yaman
Terkait kematian Haniyeh, hingga saat ini proksi Iran yang berada di Yaman masih belum banyak mendapatkan sorotan. Meski begitu, dapat dipastikan jika Houthi juga akan turun tangan jika proksi lain hendak membalaskan dendam kematian Haniyeh. Terlebih beberapa waktu lalu, Yaman baru saja mendapatkan serangan udara Israel.
Sebelumnya, Houthi telah melakukan berbagai pembajakan kapal Israel yang melintasi Laut Merah.
Selain keempat negara dan kelompok yang bersiap balaskan dendam kematian Ismail Haniyeh, terdapat beberapa negara yang mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas tersebut. Misalnya saja di Turki, di mana ribuan pengunjuk rasa datang ke Istanbul demi menghormati perlawanan Haniyeh.sin
Editor : Redaksi