Bongkar Paving Hingga Lapak di Madiun, HS Ogah Dibilang Gagal Nyaleg

realita.co
Hari Santoso saat menjelaskan soal aksi nekat membongkar paving dan bangunan di Lapak Kampir Kanigoro. Foto: Adi

MADIUN (Realita) – HS alias Hari Santoso akhirnya angkat bicara soal pembongkaran paving dan tiga unit bangunan di Lapak Kampir, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Hari membenarkan pembongkaran bangunan itu bersumber dari dana pribadinya. Namun dirinya berdalih tidak ada kaitannya dengan pencalegannya kemarin yang gagal.

Baca juga: Arteria Dahlan, Venna Melinda dan Budi Johan Terancam Gagal ke Senayan

‘’Tidak ada kaitannya saya gagal caleg (calon legislatif). Tapi, murni karena memang anggarannya tidak ter-cover Pemkot yang nilainya sekitar Rp 150 juta,’’ katanya, Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, pembangunan lapak saat itu tengah gencar dilakukan Pemkot Madiun sebagai upaya mengatasi dampak Covid-19 pada 2022 lalu. Kala itu, digelar audiensi bersama pemerintah daerah, termasuk lurah setempat. Audensi itu membahas rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan Lapak Kampir dan disepakati nilainya Rp 400 juta.


‘’Dulu RAB Rp 400 juta. Dalam perjalanannya RAB diajukan lurah ke pemkot. Ternyata dikasih Rp 200 juta,’’ jelasnya.

Dalam RAB versi audiensi, masih kata Hari, dijelaskan rencana pekerjaan yang meliputi pembangunan lapak, pengadaan kontainer serta payung, paving, sarana bermain anak, serta penanaman pohon. Tapi, lanjut Hari, Lurah Kanigoro kala itu lupa memasukan RAB paving dan tiga bangunan lapak. Sehingga anggarannya tidak tercover oleh Pemkot sepenuhnya.

Baca juga: Usai Habis 2 Mobil untuk Nyaleg, Dede Sunandar Jual Rumah

‘’Setelah paving jadi sampai sekarang belum terealisasi pembayarannya. Karena yang diajukan memang tidak meliputi itu (paving, Red) oleh lurah. Walau pun RAB-nya ada,’’ beber Hari.

Paving dan tiga lapak Kampir dibongkar.

Secara logika, pembangunan lapak kontainer, sarana bermain anak, dan lain sebagainya harus didahului pembangunan paving. Itu mengingat lahan lapak yang digunakan masih berupa tanah. Karena memang tak masuk anggaran, pembangunan paving tidak terbayar.

Baca juga: Jual Mobil dan Kuras Tabungan, Vicky Prasetyo cuma Raup 2.047 Suara

‘’Sampai saat ini belum terealisasi pembayarannya sampai saya bongkar,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini bongkaran material bangunan lapak dan paving di Lapak Kampir disumbangkan ke yayasan pendidikan di wilayah setempat.

‘’Saya sumbangkan MI Al Mubaraq,’’ pungkasnya. adi

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru