SUMENEP (Realita)- Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah mengajak masyarakat menjaga dan melestarikan bahasa Madura. Sebab, keragaman budaya dan bahasa merupakan salah satu nilai lebih yang dimiliki bangsa Indonesia.
Menurut Nyai Eva-sapaan akrab Hj. Dewi Khalifah, menjaga dan mengembangkan bahasa daerah merupakan salah satu cara melestarikan bahasa dari gempuran bahasa asing. Sebab, saat ini sudah sering dijumpai penggunaan bahasa daerah termasuk bahasa Madura perlahan mulai ditinggalkan.
Baca juga: TNI AL dan BKKBN Galakkan Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Madura
"Keberadaan Bahasa Madura harus dilestarikan, karena saat ini, masyarakat semakin menurun menggunakan bahasa daerah sebagai komunikasi sehari-hari," ujar Nyai Eva saat menghadiri lomba baca berita bahasa daerah yang digelar LPP RRI Sumenep, Kamis (9/9/2021) kemarin.
Nyai Eva mengungkapkan, saat ini masyarakat dalam keseharian terbiasa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia, bukan bahasa daerahnya, sehingga anak-anak mereka tidak tahu bahasa daerah, bahkan enggan berbahasa Madura.
Baca juga: Ini Harapan Wabup Sumenep kepada Santri Al- Amien
"Kalangan anak-anak dan remaja banyak yang kurang memahami tingkatan Bahasa Madura, bahkan mereka tidak menggunakan tingkatan bahasa halus énggi bhunten kepada orang yang lebih tua,” katanya.
Sebab itu, Wabup berharap kepada seluruh masyarakat Sumenep untuk kembali menggairahkan penggunaan Bahasa Madura sebagai media komunikasi masyarakat, sekaligus menanamkan etika dan sopan santun kepada generasi muda melalui penggunaan Bahasa Madura yang penuh dengan tata krama.
Baca juga: P2KD Tanagura Timur Diduga Bermain,Satu Bakal Calon Kades Gugur Tanpa ada Dasar Hukum
“Saya mengajak kepada semua lapisan masyarakat Kabupaten Sumenep untuk melakukan revitalisasi penggunaan Bahasa Madura dalam pergaulan sehari-hari, mengingat jika bukan kita yang melakukannya siapa lagi yang peduli dengan eksistensi Bahasa Madura,” tandasnya.haz
Editor : Redaksi