BESS, Teknologi Terkini Penanganan Nyeri Tulang Belakang

realita.co

JAKARTA (Realita)– Duduk terlalu lama terkadang bisa membuat kita merasa sakit punggung hingga nyeri pada tulang belakang. Akibatnya, tak sedikit yang mengalami kesulitan beraktivitas karena nyeri tulang belakang yang tidak tertangani dengan baik.

Ruas tulang belakang yang tersusun dari leher hingga bokong, berfungsi untuk menjaga postur tubuh tetap tegak dan menopang bobot tubuh baik saat bekerja maupun beristirahat.

Baca juga: Ada Gelas Kaca Dalam Tubuh Pria Ini, Masuk saat Minum Teh, Kok Bisa?

Nah, nyeri tulang belakang saat ini bisa diatasi dengan cepat menggunakan teknologi termutakhir yakni Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS).

Dokter Spesialis Bedah Saraf dr. Mustaqim Prasetya, SpBS dari Klinik Utama DR Indrajana mengatakan, ruas tulang belakang area lumbal (pinggang) dan servikal (leher) sangat rentan cedera atau mengalami masalah karena area ini berfungsi menahan beban dan terlibat dalam beragam gerakan seperti menekuk, memuntir. Menurutnya nyeri tulang belakang penyebabnya cukup banyak.

“Antara lain ketegangan otot atau keseleo hingga ada masalah pada ruas tulang belakang yang salah satunya adalah penyakit degeneratif tulang belakang,” katanya dalam konferensi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (10/9/2021).

Ia menjelaskan beberapa penyakit degeneratif yang bisa terjadi di ruas tulang belakang adalah penyempitan rongga tulang belakang (stenosis spinal), hernia nukleus pulposus, osteoartritis, dan sendi facet yang menebal. Semua proses degeneratif pada tulang belakang itu dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan yang juga disertai kebas, kesemutan hingga sulit menggerakkan kaki atau tangan. Sehingga selain keseleo, ada tiga penyebab nyeri tulang belakang lainnya adalah:

1. Salah Posisi Tertentu Saat Beraktivitas

2. Cedera kecelakaan atau olahraga yang berlebihan

Baca juga: Bersihkan Mr.P yang Tak Disunat, Harus Lebih Cermat

3. Obesitas atau kelebihan berat badan.

Ia menjelaskan, untuk memastikan penyebab dan penanganannya, dokter perlu mengevaluasi dengan melakukan pemeriksaan fisik yang komprehensif dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, MRI, dan CT Scan.

Dokter Spesialis Bedah dr. Danu Rolian, SpBS memaparkan beberapa cara untuk mengobati nyeri tulang belakang. Sebelumnya masyarakat mengenal pemeriksaan endoskopi PELD. Kini teknologi semakin berkembang dengan Biportal Endoscopic Spinal Surgery atau BESS.

 

Baca juga: Omicron Bisa Bikin Penis Ereksi Berhari-hari hingga Menciut

“Teknologi semakin berkembang mengatasi keluhan pada tulang belakang,” kata Danu.

Pasien diobati dengan bedah invasif minimal, bukan bedah terbuka. Hal ini menguntungkan dokter dan pasien. “Manfaat pada pasien, proses pemulihannya lebih cepat, dan masalah nyeri pada tulang belakang cepat teratasi, derajat nyeri terus menurun,” jelasnya.

Hal ini bisa membuat dokter melakukan beberapa langkah penyembuhan pada pasien. Diantaranya, dekompresi (mengurangi atau melepaskan tekanan yang berlebihan, terutama pada kondisi saraf kejepit), mengatasi taji tulang (bone spur) dan penebalan sendi facet, memasang implan pada ruas tulang belakang, dapat meredam perdarahan bila terjadi, mengatasi penebalan jaringan yang kemungkinan menjepit saraf.

“Dibandingkan dengan teknologi endoskopi PELD sebelumnya, kini semakin lebih efektif dan unggul untuk mengatasi saraf terjepit karena jangkauannya lebih luas sehingga bisa memperbaiki kondisi ruas tulang belakang,” ungkap Danu.Beb

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru