SURABAYA (Realita) - Program Vaksinasi Merdeka yang diadakan Polrestabes Surabaya bekerjasama dengan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Rabu (22/9/2021), berlangsung tertib dan lancar. Sebanyak 3.000 vaksin yang disediakan dimanfaatkan oleh para mahasiswa UWKS dan masyarakat umum.
Rektor UWKS, Prof Dr H Widodo Ario Kentjono dr Sp THT-KL(K) FICS, mengaku senang karena vaksinasi yang digelar Polrestabes Surabaya di Kampus UWKS ini habis dimanfaatkan mahasiswa dan warga sekitar kampus UWKS. Terlebih, kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat ini berlangsung tertib dan lancar.
Baca juga: Guna Terbentuk Herd Immunity, Polres Batu Adakan Gebyar Vaksinasi Serentak
"Tentu ini sangat menyenangkan, karena menambah jumlah mahasiswa UWKS yang sudah vaksin sekaligus memperbesar terbentuknya herd immunity (kekebalan komunal) di sekitar kami," kata Widodo, dengan menambahkan kalau vaksinasi ini tidak diikuti para dosen dan pegawai UWKS, karena mereka semua sudah menjalani vaksin hingga dosis ke-2.
Dan yang menggembirakan lagi, dari para mahasiswa UWKS yang antusias mengikuti vaksin ini semuanya dapat, termasuk di antaranya Leonisia Marcela Guterres, mahasiswa asing asal Timor Leste.
Mahasiswi semester 7 Fakultas Teknologi Industri Pertanian ini mengatakan, di UWKS ada sekitar 30 mahasiswa asal luar negeri. Di masa Pandemi Covid-19, mereka banyak yang pulang ke negara asal, dan pilih mengikuti kuliah secara daring. Hanya sekitar 12 mahasiswa yang tetap bertahan di Surabaya, aktif kuliah secara hybirde, yakni daring dan luring.
Baca juga: Peduli Masyarakat Kurang Mampu, Yayasan Islam Ikhlas Pakjo Palembang Gelar Khitanan Massal
Ketika ada vaksinasi di kampusnya, Leonisia mengajak teman-temannya untuk ikut. Namun dari 12 mahasiswa asal mancanegara yang masih tinggal di Surabaya, ternyata hanya dirinya yang belum pernah vaksin, sementara yang lain sudah vaksin di tempat lain. Karena itu, dengan melengkapi semua persyaratan, ia berusaha mendapatkan vaksin ini, dan diperbolehkan.
Widodo mengatakan, jumlah mahasiswa baru tahun ini hanya sekitar 1.200 orang yang tersebar di 8 fakultas dan 28 program study. Jumlah ini jauh berkurang dibanding saat sebelum pandemi yang rata-rata mencapai 1.600 mahasiswa baru per tahun.
Dari jumlah mahasiswa baru tersebut, 10 diantaranya dari China dan Kamboja. "Mahasiswa asal China mendaftar kuliah di Fakultas Kedokteran, sedangkan yang dari Kamboja kebanyakan memilih Fakultas Ekonomi," ujarnya.
Baca juga: Pajero Fun Club dan Batu Flower Garden Adakan Sunatan Massal
Hingga saat ini, UWKS masih menerapkan pembelajaran sistem Hibryde yang mewajibkan mahasiswanya ikut kuliah bergantian antara tatap muka dan daring. Ke depan, dia berharap seluruh mahasiswanya sudah divaksin ketika sistem pembelajaran tatap muka diberlakukan.
Dia juga menyebut, selama pandemi UWKS sudah menerapkan prokes ketat di lingkungan kampus. Pihaknya juga sudah membentuk Satgas Covid-19 yang bertugas memantau dan menangani kasus Covid-19 di perguruan tinggi ini.gan
Editor : Redaksi