Pandemi Belum Usai, Pembagian BPUM di Sidoarjo Picu Kerumunan Warga

realita.co
Kerumunan Pengambil BPUM di Sidoarjo.

SIDOARJO (Realita) - Sangat disayangkan, disaat pandemi virus Covid-19 belum usai, ternyata masih banyak kerumunan warga di Kabupaten Sidoarjo. Kali ini dalam pembagian Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) terjadi kerumunan yang terjadi di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

BLT UMKM ini disebut juga Banpres Produktif atau Bantuan Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM). Pada 2021, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), menggelontorkan anggaran yang mencapai Rp 15,36 Triliun dengan setiap UMKM mendapatkan dana Rp 1,2 juta.

Baca juga: Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Beri Layanan Vaksinasi

Kerumunan Pengambil BPUM di Sidoarjo.

Sayangnya dalam penyaluran ke masyarakat, tidak menerapkan manajemen yang baik, sehingga protokol kesehatan, terabaikan, sehingga memicu kerumunan dan dikhawatirkan meningkatkan penyebaran virus corona.

Penyaluran BPUM tersebut, dilaksanakan di Kecamatan Balongbendo, tepatnya di Bank BNI Jl. Imam Bonjol, Sidodadi, Krian, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Terbitkan SE Kewaspadaan Peningkatan Kasus Covid-19

Melihat kondisi itu polisi dari Polsek Krian dipimpin Kompol Mukhlason langsung membubarkan kerumunan guna menghindari penularan virus Covid-19. "Seharusnya pembagian dilakukan pukul 20.00 Wib, namun sejak sore warga sudah berdatangan dan berkerumun" jelas Kapolsek Krian.

Masih kata kapolsek Krian, harusnya pembagian dalam sehari dibatasi 150 orang, akan tetapi banyak warga yang berdatangan karena takut kuponnya hangus. "Ada kabar beredar, jika tidak segera diambil kuponnya hangus, sehingga menimbulkan kerumunan," pungkas Kompol Mukhlason.

Baca juga: Peningkatan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Menjelang Libur Nataru

Diduga edukasi yang diberikan pemerintah ke masyarakat kurang jelas, sehingga banyak warga yang belum paham jika batas pembagian dalam sehari hanya 150 kupon, dan kalaupun tidak diambil hari itu kupon tidak akan hangus.

Menurut Nurul (35), salah satu penerima bantuan, panitia dinilai lambat dalam pembagian yang mana sepemahamannya, agenda pembagian seharusnya dilaksanakan pukul 05.00 Wib molor, sampai pukul 21.00 Wib sehingga kerumunan tidak terhindarkan. "Tadinya bilangnya jam 05.00 gimana sampai malam, orangnya berkerumun sampai dorong-dorongan" jelas warga. Hk/jn

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru