KEDIRI (Realita)- Pemerintah Kota Kediri menggelar seminar persiapan Kongres Aksara Kawi I 2022 sebagai respon akan dirilisnya Aksara Kawi dalam format digital oleh UNICODE, sebuah konsorsium internasional yang mengatur standar teknis yang dirancang untuk mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer.
Acara yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri menghadirkan para ahli di bidang pembacaan aksara kuno, sejarah, budayawan, desain dan pemrograman komputer. Acara digelar di Hotel Insumo Palace, 13 & 14 November 2021.
Baca juga: Ratusan Pelajar Ikuti Puncak Peringatan HAI Provinsi Jatim Tahun 2023
"Kota Kediri mendukung digitalisasi Aksara Kawi karena kami merasa penting untuk ikut merawat tinggalan budaya, seni dan ilmu pengetahuan, karena ini menjadi modal dasar untuk city branding", kata Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zahcri Ahmad dalam sambutannya, Sabtu (13/11/2021).
"Kalau kita lihat Bali dan Yogyakarta misalnya, mereka bisa mendatangkan jutaan wisawatan setiap tahun tidak hanya dari faktor keindahan alam, tapi juga karena nilai budaya yang melekat dan terus dirawat," tambahnya.
Ia menjelaskan Pemerintah Kota Kediri ingin memfasilitasi adanya diskusi dari para ahli. Diharapkan aksara kawi ini bisa dikenalkan pada generasi milenial. Sebab saat ini semakin banyak informasi yang mungkin disukai dan dinikmati generasi milenial selain peninggalan sejarah dan budaya.
Baca juga: Pesetujuan Raperda Tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023 Menjadi Perda
"Kita harapkan hasil rekomendasi ini nantinya diajukan ke pemerintah, sehingga pemerintah dapat menindaklanjuti serta mengambil tindakan," tandasnya.
Heru Nugroho, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Marketing Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menyatakan, sangat penting Kota Kediri menjadi tempat Kongres Aksara Kawi karena Kawi adalah induk dari aksara-aksara di Nusantara.
"Sah juga kalau mau nyebut Kediri adalah Ibukota Aksara Nusantara, karena mayoritas aksara asli nusantara (hampir semua yg sejak lahir di bumi nusantara) dan yang sudah terdigitasikan saat ini (Jawa, Sunda, Bali, Bugis atau Aksara Lontaraq, Jangang-jangang atau Aksara Makassar, Rejang, Batak, dll) termasuk Aksara Lampung, Incung yang masih belum sempat terdigitisasikan, induknya adalah Aksara Kawi," tegas Heru Nugroho yang mendukung pendaftaran Aksara Kawi ke UNICODE.
Baca juga: Pj. Wali Kota Batu Dukung 16 Butir Rekomendasi Hasil Kongres Kebudayaan II Kota Batu
Heru Nugroho sendiri, sebelum aktif mendukung pendaftaran aksara-aksara Nusantara ke UNICODE, juga adalah ketua tim Kemenpora RI saat mendaftarkan Pencak Silat ke badan kebudayaan dunia UNESCO. Hingga akhirnya pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ditetapkan melalui sidang ke 14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage diselenggarakan UNESCO di Bogota, Kolombia pada 9-14 Desember 2019.
FGD Road to Kongres Aksara Kawi - Kota Kediri 2022 dihadiri oleh narasumber Setya Amrih Prasaja filolog dari Dinas Kebudayaan Provinsi Yogyakarta sekaligus Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I 2020, Ilham Nurwansyah konsultan aksara Nusantara dari PANDI, Risang Yuwono - Ketua Tobing Institute Yogyakarta, Arief Budiarta - komunitas pegiat aksara Seja Jabung Yogyakarta, Diaz Nawaksara - Ketua Yayasan Pawiyatan Nawaksara, dan Henri Nurcahyo - Komunitas Brangwetan.kd
Editor : Redaksi