Ruang Kelas Ambrol, SD di Ponorogo Ini Gunakan Perpus Untuk KBM

realita.co
3 ruang kelas SDN 3 Temon yang rusak parah akibat ambrolnya talud drainase setinggi 6 meter.

PONOROGO (Realita)- Akibat tiga ruang kelasnya jebol akibat ambrolnya talud drainase pada, Jumat (03/12) lalu. Membuat pihak SDN 3 Temon Kecamatan Ngrayun terpaksa menggunakan ruang perustakaan untuk menggelar ujian smester satu. 

Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SDN 3 Temon Sucipto. Ia mengatakan, akibat rusaknya dinding kelas 4,5, dan 6 ini. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara shift ( bergantian.red). Sementara untuk kelas 6 yang saat ini tengah melakukan ujian penilaian akhir dilakukan di ruang perpus yang sempit." 13 siswa kelas 6 harus mengerjakan ujian penilaian akhir di perpustakaan. Karena tidak ada pilihan lain. Sementara untuk kelas 4 dan 5 bergantian kelas dengan kelas 1 dan 2," ujarnya, Senin (06/12). 

Baca juga: Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bantu Evakuasi Rumah Ambruk di Kapasari

Sucipto mengaku, tidak berani lagi menggunakan 3 ruang yang rusak itu. Pasalnya, jebolnya dinding membuat kontruksi atap bangunan yang dibangun 2011 itu ambruk." Sudah tidak berani lagi, sangat berbahaya," akunya. 

Sementara itu, salah satu pelajar kelas 6 Dwi Misraroh mengaku was-was. Ini lantaran lokasi bekas longsoran masih mengancam. " Takut, takut kalao ada longsor lagi. Ga nyaman juga belajar di perpustakaan karena ruanganya sempit," akunya.

Baca juga: Laporan Tracking Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya

Di tempat terpisah, Kabid Pembinaam SD Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo Imam Muslihin mengatakan, perbaikan bangunan 3 ruang kelas SDN 3 Temon akan dilakukan pada tahun 2022. Pekerjaan rehab bangunan akan didanai DAK fisik, dimana tahun depan mencapai Rp 8 miliar.

" Tahun depan kita perbaiki. Ini kita data dulu. Untuk tahun 2022 pagu DAK fisik untuk rehab sekolah 8 miliar. Jumlahnya masih di iventarisir," jelasnya. 

Baca juga: Darurat Tanggul Sungai, Bupati Ponorogo: Bronjong Solusi Tepat Saat Ini

Diketahui sebelumnya, hujan deras yang terjadi di kawasan Kecamatan Ngrayun Kamis,(02/12) siang kemarin. Membuat talud setinggi 6 meter di Desa Temon Kecamatan Ngrayun ambrol dan menjebol 3 dinding ruang kelas SDN 3 Temon, Jumat (03/12). 

Tak hanya menjebol dinding 3 kelas. Atap bangunan kelas yang dibanguan 2011 lalu ikut ambruk dan menimpa ruang kelas yang berisi meja dan kursi siswa. Tidak ada korban jiwa karena kejadian terjadi malam hari.lin

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru