SURABAYA (Realita)- Merasa dijebak dan diperlakukan tidak pantas sebagai seorang suami, The Irsan Pribadi Susanto akan melaporkan istrinya Chrisney Yuan Wang ke Polda Jatim.
Dengan didampingi kuasa hukumnya Filipus NRK Goenawan. The Irsan Pribadi Susanto mengaku sudah hilang kesabaran atas perilaku Chrisney Yuan Wang.
Baca juga: Ngaku Dilecehkan, Tiktoker Mondy Tatto Berurusan dengan Polisi Malaysia
"Saya sudah hilang kesabaran. Apa yang sudah dilakukan Chrisney Yuan Wang selama ini benar-benar membuat saya malu dan sangat terpukul," ujar pria yang mejabat sebagai Direktur Klub Basket Pasific Caesar, Selasa (7/12/2021).
Pria yang akrab disapa Irsan ini akhirnya mengungkapkan, sikap Chrisney Yuan Wang yang sampai membuat pernyataan di sebuah koran harian pagi terbitan Surabaya beberapa waktu lalu, membuat harga dirinya jatuh dan terlecehkan.
Bukan hanya itu, dalam penjelasannya, Irsan juga mengaku, jika banyak pernyataan Chrisney dimedia cetak itu yang tidak berimbang, terlalu men-justifikasi dan akhirnya menimbulkan pencemaran nama baik.
"Dia menyebut dalam surat kabar itu, sudah terganggu fisik dan psikisnya akibat dugaan tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang telah saya lakukan," kata Irsan.
Selama ini saya berusaha diam, lanjut Irsan, dan tidak mau menanggapi emosi yang saya pikir adalah emosi sesaat yang dilakukan Chrisney.
"Namun penilaian saya itu salah. Dia makin menjadi-jadi. Dia bahkan mengumbar aib rumah tangganya ke publik, tidak berusaha membicarakan masalah ini baik-baik dan mencari jalan keluar yang tepat untuk mengakhiri pertikaian ini," jelas Irsan.
Sebagai seorang suami, Irsan sudah berusaha mengalah, membujuk Chrisney bahkan sampai mendatangi rumah keluarga Chrisney di Jakarta, dengan harapan pasangan suami istri yang telah dikaruniai tiga orang anak ini dapat kembali melanjutkan hubungan perkawinannya.
Namun, menurut Irsan, niat baiknya ini selalu gagal. Sang istri tetap bersikukuh untuk berpisah. Melihat kegigihan istrinya itu untuk bercerai membuat Irsan menduga-duga, ada pihak-pihak lain yang memang menginginkan pasangan suami istri yang menikah di tanggal 27 Oktober 2007 ini untuk mengakhiri hubungan pernikahannya selamanya.
"Saya sudah berusaha. Namun, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Semua saya kembalikan ke sikap istri saya. Jika ia masih ingin kita bersatu, saya siap. Namun sebaliknya, jika dia juga menginginkan hubungan perkawinan ini berakhir, meski dengan berat hati saya juga harus siap," ungkap Irsan.
Perceraian, menurut Irsan bukanlah cara terbaik yang harus diambil bersama istri tercintanya tersebut. Menurut Irsan, dampak dari perceraian itu, akan berakibat buruk terhadap tumbuh kembang dan psikologis ketiga anak mereka dikemudian hari.
"Apa dia sudah memikirkan bagaimana psikologis anak-anak kami nanti setelah kami berdua benar-benar resmi bercerai? Apakah dia siap menanggung akibatnya, jika ketiga anak kami itu akan mengalami perubahan sikap karena tidak ada lagi kasih sayang dari kedua orang tua mereka," tanya Irsan.
Selain membahas masalah psikologis anak-anak mereka nantinya, jika kedua pasangan suami istri ini resmi bercerai, Irsan juga mempertanyakan ganguan psikis bagaimana yang sudah Chrisney rasakan sehingga ia mempublish hal tersebut ke publik melalui media massa?
"Kalau bicara gangguan psikis, sayalah yang paling berat merasakannya. Mengapa? Sebagai seorang suami, delapan tahun setelah menikah, saya tidak pernah dihargai,"papar Irsan.
Irsan pun mencontohkan, untuk urusan menyiapkan makanan baik makan malam maupun makan pagi, Chrisney tidak pernah melakukannya.
"Tahun 2015 adalah awal mula adanya perselisihan dalam rumah tangga kami. Meski ditahun-tahun sebelum 2015 juga terjadi perselisihan, namun tidak sehebat yang terjadi tahun 2015 itu," cerita Irsan.
Chrisney Yuang Wang, lanjut Irsan, tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dalam kehidupaan berumah tangga sehari-hari.
Masih menurut Irsan, sebagai seorang istri, Chrisney Yuan Wang tidak menaruh empati dan ikut prihatin atas kemunduran bisnis yang Irsan bangun selama ini.
Ditahun 2015 itulah, keuangan diperusahaan Irsan terganggu, yang menyebabkan Irsan harus bisa bertahan dari kebangkrutan.
"Namun Chrisney tidak mau tahu. Ia makin boros dalam penggunaan uang belanja dan jatah bulanan yang saya berikan kepadanya. Saat saya berusaha menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang sedang menurun, ia malah marah-marah," tandasnya.
Sikap boros yang dilakukan Chrisney itu seperti membeli suatu barang dalam jumlah yang sangat tidak wajar. Irsan pun mencontohkan, pernah suatu ketika Chrisney membeli sabun sampai satu karton.
Baca juga: Cemarkan Nama Baik Tjandra Sridjaja, Eksepsi Usman Minta Dakwaan Dibatalkan
Menurut Irsan, jumlah itu terlampau banyak. Untuk kebutuhan satu bulan saja, tidak sebanyak itu. Karena dibeli dalam jumlah yang melebihi kewajaran, banyak barang-barang itu akhirnya terbuang percuma karena kadaluarsa.
Bukan hanya marah. Sebagai seorang wanita dan seorang istri, Chrisney malah memaki-maki Irsan dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan seorang istri kepada suaminya.
"Yang membuat saya harus mengelus dada, dan berusaha menahan amarah saya waktu itu adalah, adanya pernyataan Chrisney yang menyebut bahwa saya laki-laki dan suami tidak berguna," kata Irsan.
Jika saya tidak terima atas perilaku Chrisney sebagai seorang istri, sambung Irsan, saya dipersilahkan mencari perempuan lain sebagai istri baru. Dan Chrisney juga akan mencari laki-laki lainnya sebagai suami, penggantinya.
Meski mengetahui hubungan rumah tangga sang anak dan suaminya sedang tidak harmonis, menurut Irsan, tidak ada upaya dari keluarga Chrisney untuk mempersatukan kembali, membuat pasangan suami istri ini rujuk kembali dan melanjutkan biduk rumah tangga mereka.
"Saya pernah mendatangi rumah orang tua Chrisney di Jakarta dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi. Begitu bertemu dengan ibu mertua saya, kepada saya ibu mertua ini bilang, bahwa rumah tangga saya dan Chrisney tidak bisa dipersatukan kembali, sehingga kami harus berpisah," ungkap Irsan.
Untuk mengembalikan lagi perilaku sang istri itu, Irsan dan Chrisney pernah konseling dengan beberapa pendeta. Namun hasilnya sama, tidak mengubah perilaku Chrisney yang tidak sopan dan menjadi pembangkang.
Hal lain yang membuat Irsan tersinggung dan tidak terima atas tindakan Chrisney adalah adanya dugaan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang dikamar pribadinya. Namun kini, CCTV itu sudah dilepas dan tidak ada lagi dipojok belakang gorden.
Pemasangan CCTV yang diduga kuat dilakukan Chrisney Yuan Wang itu, menurut Irsan, sudah melanggar privasi seseorang dan membuatnya sangat tidak nyaman.
Bahkan, secara tegas Irsan mengatakan, bahwa CCTV itu dipasang dengan tujukan untuk menjebak dirinya, sehingga ada bukti petunjuk yang bisa dibawa atau dipakai dasar Chrisney untuk melapor ke polisi.
"Dia sengaja memancing emosi saya sehingga saya pun melakukan penamparan. Hal inilah yang kemudian dijadikan dasar Chrisney melapor ke polisi dengan sangkaan KDRT," jelas Irsan.
Baca juga: Cemarkan Nama Baik Tjandra Sridjaja, Usman Wibisono Diadili
Irsan juga menambahkan, tak jarang dalam setiap pertengkaran yang terjadi, Chrisney selalu melibatkan anak. Berdasarkan pengakuan sopir pribadi Chrisney kepada Irsan, Chrisney bilang ke anak pertamanya yang masih berusia 13 tahun untuk merekam momen perkelahian kedua orang tuanya tersebut.
"Saya tidak ingin tumbuh kembang dan psikologis anak-anak saya terganggu. Oleh karena itu, saya bersama penasehat hukum saya, akan mengajukan gugatan untuk merebut hak asuh dari tangan Chrisney," ungkap Irsan.
Bukan hanya itu, alasan Irsan melayangkan gugatan untuk merebut hak asuh dari sang istri adalah sikap sang istri yang melarang Irsan bertemu anak-anaknya, termasuk melalui handphone. Ini sudah terjadi enam bulan lamanya.
Menyikapi permasalahan yang menimpa The Irsan Pribadi Susanto ini, Filipus NRK Goenawan, SH.,M.H selaku penasehat hukum The Irsan Pribadi Susanto mengatakan, Rabu (8/12/2021) rencananya Irsan dengan didampingi penasehat hukumnya, akan melaporkan Chrisney Yuan Wang ke Kepolisian Polda Jatim.
"Selasa (7/12/2021) ini, kami berdiskusi atau konsultasi dengan berbagai pihak termasuk dengan pihak kepolisian terkait rencana Irsan melaporkan istrinya itu ke polisi," kata Filipus.
Apa yang disampaikan Irsan ke sejumlah media saat ini, lanjut Filipus, sebagai upaya hak jawab untuk meluruskan pernyataan Chrisney Yuan Wang di beberapa media di Surabaya, termasuk yang pernah dimuat diharian pagi terbitan Surabaya.
Menurut pandangan Filipus, apa yang diungkapkan Chrisney di koran harian pagi terbitan Surabaya itu, telah menyerang kehormatan, kewibawaan Irsan sebagai seorang suami dan juga sebagai seorang pengusaha.
Untuk laporan di kepolisian, menurut Filipus, sangkaan yang akan digunakan adalah pasal pencurian. Lebih lanjut Filipus mengatakan, setelah The Irsan Pribadi Susanto dan Chrisney Yuan Wang memutuskan untuk pisah tempat tinggal, ternyata ada beberapa perhiasan emas seperti cincin, gelang dan kalung yang dibawa Chisney.
"Ada perhiasan emas pemberian atau warisan orang tua Irsan yang dibawa kabur Chrisney tanpa sepengetahuan Irsan. Dan perlu dicatat, bahwa perhiasan yang dibawa lari itu tidak masuk dalam harta bersama apalagi harta gono-gini," jelas Filipus.
Untuk perhiasan warisan orang tua Irsan yang dibawa kabur Chrisney itu, sambung Filipus, jika ditaksir nilainya mencapai Rp. 500 juta. Selain itu, masih ada harta bersama yang juga ikut dibawa lari Chrisney, sehingga jika ditotal, kerugian Irsan mencapai Rp. 1 miliar.ys
Editor : Redaksi