RSUD Kota Madiun Terus Berinovasi Dalam Pelayanan Publik

realita.co
Pasien sudah tidak perlu mengantri untuk berobat ke RSUD Kota Madiun.

MADIUN (Realita)- Berbagai inovasi untuk mempermudah layanan kepada masyarakat terus dikembangkan RSUD Kota Madiun. Selama kurun waktu tahun 2020 hingga 2021, rumah sakit plat merah tersebut telah membuat layanan digital agar pasien tidak perlu mengantri saat ingin berobat.

Pasien hanya cukup mendaftar melalui website http://dinkes.madiunkota.go.id/rsud/ dan kemudian tinggal mengisi nomer BPJS atau nomer KTP bagi non peserta BPJS. Layanan ini juga untuk mengurai kerumunan demi menghindari terpapar Covid-19.

Baca juga: Kesbangpol Kota Batu dan KPU Gencarkan Sosialisasi Pilkada Kepada Ormas dan Pesantren

“Terkait layanan digital, sangat efektif, adaptif dengan masa pandemi. Antrean tidak numpuk di loket, karena sudah sesuai jam. Pasien tidak menggerombol baik di ruang tunggu maupun di loket," kata Plt Direktur RSUD Kota Madiun, dr. Agus Nurwahyudi, Selasa (7/12/2021).

Inovasi lain yang saat ini telah berjalan adalah ‘Pendekar Obat’. Bagi pasien dalam kota yang membutuhkan obat, maka dapat langsung diantar oleh petugas yang telah disiapkan oleh manajemen RSUD. Untuk sistem kerjanya, pasien sebelumnya periksa di RSUD dan resep yang dikeluarkan dokter akan langsung masuk ke apotek rumah sakit. Setelah itu, pasien bisa pulang dan tidak perlu mengantre. Obat tersebut akan dikirim sampai ke rumah pasien secara gratis.

Inovasi layanan yang dilaunching sejak tahun 2020 itu ditetapkan Terbaik II Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Madiun 2021. Penghargaan diserahkan langsung Wali Kota Maidi beberapa waktu lalu.

“Karena pasien tidak hanya dalam kota, tapi hampir separo dari luar kota, kita terus kembangkan untuk Pendekar Obat ini,’’ujarnya.

Rumah sakit yang berdiri sejak tahun 2004 itu juga berhasil memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesehatan. Hingga dianugerahi Badan Pengawas TenagaNuklir (Bappeten) 2021 dalam Bidang Keselamatan dan Keamanan Nuklir. Dengan kategori radiologi diagnostic dan intervensional. Pun, juga Anugerah Bappeten 2021 dalam Bidang Optimisasi Keselamatan Radiasi pada Pasien Radiologi. Dengan kategori kepatuan pelaporan data dosis pasien melalui SI-Instan.

 ‘’Pelayanan nuklir contohnya, radiasi di layanan kami termasuk kriteria aman,’’ ungkapnya.

Selain berbagai inovasi, RSUD Kota Madiun juga membenahi infrastruktur guna menunjang pelayanan. Diantaranya pembangunan ruang Paviliun Cendana berkapasitas 14 kamar dan juga Gedung Laundry dengan mesin cuci berkapasitas besar. Termasuk ruang tunggu yang luas, supaya pasien lebih nyaman.

 “Ruang tunggu kami perluas, jadi representatif tidak bergerombol,’’ tuturnya.

Plt Direktur RSUD Kota Madiun, dr. Agus Dwi Nurwahyudi.

Kasus Covid-19 Menurun, Layanan Kesehatan Berangsur Pulih

Sementara itu, saat ini layanan kesehatan berangsur pulih setelah kasus Covid-19 menurun. RSUD Kota Madiun mengembalikan fungsi ruang isolasi pasien Covid-19 ke ruang rawat inap umum.

Baca juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati Perubahan Anggaran P-APBD Tahun 2024

Pasalnya, sejak terjadi ledakan kasus beberapa waktu lalu, manajemen rumah sakit menyulap tiga bangsal berkapasitas 64 tempat tidur (TT) menjadi ruang isolasi. Yakni 21 TT di Bangsal Mawar, 20 TT di Bangsal Dahlia dan 23 TT di Bangsal Anggrek.

Namun seiring menurunnya kasus Covid-19, dua bangsal dikembalikan menjadi ruang ranap inap pasien reguler. Yakni Bangsal Mawar dan Anggrek. Sedangkan Bangsal Dahlia saat ini masih difungsikan untuk merawat pasien Covid-19.

dr. Agus Nurwahyudi menjelaskan, satu bangsal sengaja disiapkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi ledakan kasus Covid-19. Utamanya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Yang tadinya kita punya tiga bangsal, sekarang kita punya satu bangsal Covid-19. Harapannya ya tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kita kan harus sedia payung sebelum hujan,” terangnya.

Satu bangsal pasien Covid-19 itu, saat ini hanya terisi satu pasien dari luar Kota Madiun. Bangsal Covid-19 dilengkapi alat bantu pernapasan HNFC atau alat terapi oksigen aliran tinggi serta ventilator. Disatu sisi tenaga medis pun juga telah disiapkan, per shif minimal tiga orang.

“Saat ini tinggal satu orang. Itupun warga luar Kota Madiun. Meskipun nanti nggak ada pasien, bangsal itu tetap ada tenaga perawatnya yang standby,” ungkapnya.

Baca juga: Program Internet Gratis Pemkot Madiun Masuk Top 5 PKRI Kemenpan-RB

Layanan antrian online terintegrasi dengan finger print BPJS Kesehatan.

Sampai saat ini diperkiraan pasien umum di RSUD Kota Madiun mengalami kenaikan hampir 75 persen dibandingkan sebelumnya.“Sejak September lalu hingga saat ini trend pasien Covid-19 yang dirawat disini turun drastis. Kita juga pernah nihil merawat pasien Covid-19,” tandasnya.adv/rsud

PENGHARGAAN RSUD KOTA MADIUN

Inovasi Pendekar Obat ditetapkan Terbaik II Inovasi Pelayanan Publik Tingkat KotaMadiun 2021

Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bappeten) 2021 dalam Bidang Keselamatan dan Keamanan Nuklir

Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bappeten) 2021 dalam Bidang Optimisasi Keselamatan Radiasi pada Pasien Radiologi 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru