JENEWA - Varian Omicron memang penularannya sangat tinggi. Namun, untuk angka kematiannya sendiri masih tergolong rendah. Namun, WHO tetap menyatakan virus tersebut berisiko tinggi.
"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian Omicron tetap sangat tinggi," kata badan kesehatan PBB, mengutip peringatan WHO.
Baca juga: Teroris Israel Tuduh WHO Bersekongkol dengan Hamas
Hal ini tak lepas dari peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron dalam beberapa hari terakhir di sejumlah negara. Apalagi jika melihat Inggris dan Amerika Serikat. Maka tak bisa mengatakan bahwa varian tersebut hanyalah varian biasa saja.
Baca juga: WHO: Tren Kematian karena Covid 19 Terus Turu, tapi Virus Tetap Ada
"Tingkat pertumbuhan yang cepat kemungkinan merupakan kombinasi dari penghindaran kekebalan dan peningkatan transmisibilitas varian Omicron secara intrinsik," beber WHO, dikutip dari Channel News Asia.
Baca juga: Omicron XBB.1.5 Berkecamuk di AS dan Bakal Mendunia
Dari data yang didapat dari negara Inggris, Afrika Selatan dan Denmark, bisa terlihat bahwa kasus rawat inap tak sebanyak jika seseorang terinfeksi varian Delta. Namun hal ini bukan berarti 'tanda aman' terhadap varian tersebut.ika
Editor : Redaksi