MADIUN (Realita)– Walikota Madiun, Maidi meminta masyarakat turut aktif dalam mengawasi setiap pembangunan yang ada dilingkungannya. Hal ini diungkapkan orang nomor satu di Kota Pendekar saat menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangkec) Taman untuk perencanaan pembangunan tahun 2023 di aula Kantor Kecamatan Taman, Rabu (2/2/2022).
Bahkan untuk meminimalisir adanya usulan ‘titipan’, pihaknya turun langsung disetiap acara Musrenbang tingkat kelurahan. Pun, setelah Musrenbangkel selesai, Walikota bersama OPD dan anggota DPRD juga mengecek secara langsung usulan dari warga sembari gowes. Ini dilakukan untuk memastikan permasalahan yang ada dilapangan serta memastikan volume yang ditentukan agar realisasinya kedepan benar-benar tuntas, efektif dan efisien.
Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
“Mana ada kepala daerah turun ditingkat kelurahan. Tahun 2020 dan 2021 masih ada indikasi itu, masih ada yang titipan nggak jelas. Mohon maaf tahun ini saya turun sendiri. Walau pun menghabiskan waktu yang luar biasa. Tetapi saya tau kondisi dilapangan,” kata Maidi, Rabu (2/2/2022).
Dalam Musrenbangkec Taman, warga harus benar-benar memperhatikan setiap proyek khususnya fisik yang dikerjakan. Jangan sampai kualitas bangunan dibawah standar. Pihaknya juga akan memberikan spesifikasi setiap bangunan kepada RT atau RW agar bisa sama-sama mengawasi.
“Kalau kualitasnya tidak baik, warga silahkan demo, jangan diterima. Pemborong sudah untung, tidak boleh maling spek. Nanti spek saya berikan kepada warga. Mulai gambar, harga, jadi semua mengawasi agar kota ini benar-benar bagus,” ujarnya.
Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Ditingkat Kecamatan Taman, terdapat beberapa usulan dari sembilan kelurahan untuk pembangunan 2023. Di bidang fisik, total terdapat 398 usulan dengan estimasi anggaran sebesar Rp 78 miliar. Usulan fisik ini diantaranya menyangkut normalisasi sungai atau saluran, perbaikan maupun pembangunan gorong-gorong, pavingisasi, perbaikan jalan, pembangunan pelengkap jalan, RTH, TPS, jambanisasi, dan RTLH. Sedangkan non fisik membutuhkan anggaran sebanyak Rp 3,5 miliar.
“Dari kondisi-kondisi itu kita tau betul kondisi fisik dan non fisik dibawah. Dewan saya ajak keliling, mulai usulan awal di RT dan RW. Sehingga setelah kita tau dilapangan, semua usulan kita cek dilapangan. Jadi kondisi-kondisi itu riil,” paparnya.
Walikota berjanji usulan-usulan itu dapat segera terealisasi. Untuk skala prioritas dan tidak membutuhkan anggaran besar, akan dituntaskan pada tahun ini. Sementara untuk pekerjaan yang membutuhkan anggaran besar, bakal dituntaskan tahun 2023 mendatang.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
”Contoh jambanisasi ada 17 tempat, tahun ini saya selesaikan semua. RTLH 55 titik tahun ini kita selesaikan semua. Normalisasi sungai 18 titik, perbaikan gorong-gorong 66 titik, dan pavingisasi 69 titik tahun ini saya selesikan semua,” tandasnya. adv
Editor : Redaksi