Tanggul Jebol, Bupati Ponorogo Evakuasi 240 Warga Terisolir Banjir

realita.co
Bupati Sugiri Sancokon didampingi Kalaksa BPBD Jamus Kunto saat mengevakuasi 240 watga terisolir banjir.

PONOROGO (Realita)- Ratusan warga di Dusun Mantup Desa Ngasinan Kecamatan Jetis Ponorogo terisolir. Hal ini dipicu jebolnya tanggul sungai Selo Payung sejauh 8 meter, yang membuat 80 rumah warga dikawasan ini digenangi air. Bahkan, disejumlah titik tinggi air mencapai pinggang orang dewasa, Senin (14/02/2022). 

Kondisi ini pun membuat, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko langsung terjun ke lokasi bencana. Dengan menggunakan perahu karet, Kang Giri sapaan akrab Bupati Sugiri Sancoko, mengevakuasi 240 warga Dususn Mantup yang terisolir sejak pagi akibat banjir ini. 

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Kang Giri mengatakan, banjir dikawasan ini akibat hujan deras yang terjadi sejak, Minggu (13/02/2022) malam kemarin, yang membuat debit air sungai Selo Payung naik dan menjebolkan tanggul pengaman sungai dikawasan ini. Saat ini pihaknya memprioritaskan evakuasi warga terisolir, dan mendistribusikan bantuan pangan kepada korban bencana banjir ini. 

" Pertama tanggul jebol akibat intensitas hujan deras mulai sore kemarin. Dan jam 03.00 tanggulnya jebol. Pertama evakuasi warga dulu. Kopen tidak kelaparan tidak sakit-sakit tidurnya nyenyak baru kita pikirkan yang lain," ujarnya.

Giri mengaku, usai banjir surut, pihaknya akan memperbaiki tanggul yang jebol. Pasalnya, bila saat ini langsung diperbaiki khawatir tanggul tidak akan bertahan lama, dan air banjir di permukiman ini tidak bisa dibuang keluar. 

Baca juga: Antisipasi Genangan, Pemkot Surabaya Optimalkan 76 Rumah Pompa dan Normalisasi Saluran

" Ini biar surut dulu, nanti kita perbaiki. Nanti kalau sekarang ditanggul air tidak bisa keluar. Tunggu surut dulu, ini sudah hadir semua, nanti biar ditangani gih," tandasnya. 

Sementara itu, Jumono (45) warga Dusun Mantup Desa Ngasinan mengaku, air mulai masuk ke rumahnya sejak Subuh pagi tadi. Akibat tingginya air, ia dan 6 keluarganya terpaksa bertahan di rumah. Tak hanya keluarganya, sejumlah perabotan rumah dan hewan ternak tidak ikut terendam banjir dan tidak bisa di selamatkan.

" Sejak subuh tadi. Gak bisa kemana-mana, ini mau mengungsi ke rumah kakek di Desa Karangan," ungkapnya. 

Baca juga: Takut Tertindas Lagi, Ratusan Pedagang Pasar Eks-Stasiun Ponorogo Kompak Dukung Rilis

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Jamus Kunto mengaku, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Ponorogo sejak semalam, 13 titik kawasan di Ponorogo terendam banjir. Paling parah berada di wilayah Selatan, Timur, dan Barat Ponorogo.

" Sejak pukul 24.00 hingga 07.00 pagi tadi, ada 13 titik lokasi banjir. Ada tiga wilayah yang paling parah. Saat ini distribusi bantuan pangan sudah masuk, dan proses evakuasi warga terus dilakukan," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru