SURABAYA (Realita) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Surabaya Rungkut kembali menggelar pertemuan dengan para Ketua Komunitas Gojek Surabaya, Selasa (15/2/2022). Kegiatan ini dilakukan dengan harapan mitra Gojek yang belum daftar BPJamsostek segera daftar, mengingat pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini.
Tidak kurang dari 40 Ketua Komunitas Gojek Surabaya hadir di acara yang menerapkan protokol kesehatan ketat ini. Dalam sambutannya, Kepala BPJamsostek Surabaya Rungkut Rudi Susanto menyampaikan informasi terbaru tentang kondisi Agung Dwi Cahyono, mitra Gojek yang mengalami kecelakaan kerja pada 23 Nopember 2021 lalu dan kini masih dalam perawatan di RS Siloam Surabaya.
Baca juga: BPJAMSOSTEK dan KONI Kabupaten Pasuruan Bersinergi Melindungi Atlit
"Dia memang sudah tidak di ICU lagi, tapi sudah dipindah di HCU dan belum bisa dijenguk," kata Rudi tentang mitra Gojek yang terdaftar sebagai peserta BPJamsostek di Kantor Cabang Surabaya Rungkut tersebut. "Dan informasi terbaru yang kami terima, biaya pengobatan Agung hingga hari ini telah mencapai Rp951 juta," lanjut Rudi.
Rudi menyatakan, ini disampaikan tanpa ada maksud negatif, tapi untuk mengingatkan kembali manfaat program BPJamsostek, agar mitra Gojek yang belum daftar segera daftar BPJamsostek, minimal 2 program, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), yang iurannya cuma Rp16.800,-/ bulan.
"Bagi kami tidak ada istilah keberatan. Kami akan terus membiayai pengobatan Agung sampai dinyatakan sembuh oleh dokter," lanjut Rudi. "Tidak hanya itu, selama penghasilannya terputus, BPJamsostek pun hadir untuk memberikan dana Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)," tambahnya.
Baca juga: Sinergitas BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan-APINDO Tingkatkan Cakupan Kepesertaan
Sementara itu Kabid Kepesertaan BPJamsostek Surabaya Rungkut Novaria Sulistyo yang turut mendampingi Rudi menambahkan, instimasi bea pengobatan Agung bisa tembus Rp1 miliar lebih. Dia berharap mitra Gojek tersebut segera sembuh dan bisa kembali bekerja.
Lebih dari itu Nova juga menyampaikan, musibah yang dialami Agung hendaknya jadi landasan gerakan moral bagi seluruh Driver Gojek untuk saling mengingatkan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. "Kami berharap pada para Ketua Komunitas Gojek Surabaya yang hadir ini untuk mengingatkan anggotanya yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan supaya segera daftar," ujarnya.
Ketua Komunitas Gojek se-Surabaya, Agus Subandrio, mengakui masih banyak anggota komunitas Gojek Surabaya yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan, terlebih dengan sempatnya dibuka kembali pendaftaran mitra Gojek Surabaya. Dia menyebut, jumlah mitra Gojek Surabaya ada belasan ribu, yang terbagi sekitar 170 komunitas.
Baca juga: Sinergi Pemprov Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Coverage Kepesertaan
Menurutnya, untuk Ketua Komunitas Gojek umumnya sudah paham pentingnya perlindungan BPJamsostek, dan sudah berusaha mengingatkan anggota masing-masing untuk daftar BPJamsostek. "Setiap kali pertemuan kami selalu mengingatkan pada mereka supaya segera daftar BPJS Ketenagakerjaan. Namun, tidak semuanya sadar pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan," ujar Agus.
Agus juga menyampaikan, resiko Gojek sangat rentan kecelakaan, terlebih di musim hujan. Setidaknya setiap hari rata-rata ada lima kasus kecelakaan dialami Gojek Surabaya. "Karena itu kami pun sangat berharap semua Gojek Surabaya terlindungi program BPJamsostek," kata Agus.gan
Editor : Redaksi