TPA Mrican Cemari Lingkungan, Puluhan Mahasiswa Tagih Janji Bupati Ponorogo Soal Sampah

realita.co
Puluhan mahasiswa UMPO saat berunjukrasa di depan DPRD Ponorogo.

 

PONOROGO (Realita)- Kasus tanaman padi warga Desa Mrican Kecamatan Jenangan yang mati, diduga akibat tercemar limbah Air Lindi sampah dari Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Mrican, membuat puluhan mahasiswa Universitas Muhammadyah Ponorogo ( UMPO) berunjukrasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Ponorogo, Kamis (30/03/2022). 

Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Penggunaan Dana Pendidikan

Dengan membentangkan sejumlah poster bernada satir, para demonstran meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) mendesak Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, untuk merealisasikan komitmenya tentang permasalahan sampah di Ponorogo. 

Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Ponorogo Haris Norma mengatakan, 30 ton sampah per hari di Ponorogo yang menumpuk saat ini, faktanya belum diolah maksimal. Padahal sebelumnya Bupati Giri mengeklaim dengan keberadaan pabrik Briket di TPA Mrican mampu mengurangi tumpukan sampah hingga  30 ton per hari. 

"Katanya bisa mengurangi sampah, briket saat ini hilang, janji Sugiri Sancoko bisa mengurangi sampah. Tapi sekarang hilang (briket)," ujarnya. 

Baca juga: Demo Tolak Dinasti Politik Jokowi di Makassar Ricuh, 1 Angkot Terbakar

Senada dengan Haris, Korlap Aksi, Naufal Muhammad mengaku, berdasarkan hasil penelusuranya ke sejumlah Petani di Desa Mrican, kasus pencemaran lingkungan ini telah berulang kali dilaporkan namun tidak ada tanggapan hingga kini. 

" Soal sampah, mahasiswa sudah riset ke warga sekitar. Sudah beberapa kali lapor tapi tidak diindahkan," ungkapnya.

Dalam aksi unju rasa kali ini, tak hanya persoalan sampah saja yang di serukan para mahasiswa kampus merah. Namun juga, sejumlah isi nasional juga ikut di suarakan diantaranya, Tolak pencabutan Peraturan Mentri Perdagangan No. 6 Tahun 2021 'Tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit, Sahkan RUU PKS dan Ciptakan Ruang Aman Bagi Perempuan dan Anak.

Baca juga: Pelepasan Mahasiswa KKN Tematik ke-9 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 

Sementara, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto menambahkan soal masukan terkait TPA terutama briket. Pihaknya bakal rapat kerja dengan dinas LH terkait warga terdampak. 

"Harapan bisa memicu kinerja bupati. Tidak hanya dipermukaan. Staff bisa menindaklanjuti," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru