Pemkab Lampung Selatan Harus Hadir, di Balik Misteri Keindahan Pulau Tejang Sabesi

realita.co
Kondisi Poskesdes saat diterjang Tsunami tahun 2018 silam/dok Istimewa

LAMPUNG SELATAN (Realita)- Pulau Sebesi adalah salah satu wisata andalan di Provinsi Lampung. Pantai yang berlokasi di Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah ini terletak di Selatan perairan Lampung, lebih tepatnya sebelah Timur Laut Gugusan Pulau Krakatau, sebelah Selatan Pulau Sebuku, dan sebelah Timur Pulau Serdang dan Legundi.

Karena radiusnya lumayan jauh dari pusat pemerintahan, wilayah tersebut ternyata jauh dari kata layak. Disinyalir minimnya tenaga dan alat-alat kesehatan harus menjadi 'PR' (Pekerjaan Rumah) besar serta adanya perhatian khusus pemerintah daerah setempat khususnya Dinas Kesehatan, Kabupaten Lampung Selatan. 

Baca juga: Pacitan Jawa Timur Diguncang Gempa, Tidak Berpotensi Tsunami

Elies Permatasari (33) seorang perempuan yang mempunyai dua orang anak dan berprofesi sebagai seorang bidan, wanita tersebut tinggal di Dusun III Regahan Lada, Tejang Pulau Sabesi.

Begini saat dirinya menceritakan kisah pilunya selama belasan tahun dirinya menetap dan bertugas mengabdikan diri di pulau tersebut.

"Saya masuk pulau Sabesi tahun 2011 dan statusnya masih single, tahun 2013 saya menikah dan mempunyai dua orang anak, perempuan dan laki-laki," kata Elies Permatasari kepada Realita.co, Kamis (8/4/2022).

Sekitar tahun 2017 Elies di angkat menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) oleh pemerintah daerah setempat. Tempat tinggalnya tidak jauh dari bibir pantai dengan kondisi daerahnya rawan bencana, karena berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Selat Sunda. 

"Kurang lebih 50 meter jarak tempat tinggal saya dari pinggir laut, terkadang banjir rob datang masuk ke dalam Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) yang saya tempati, biarpun saya mengalami trauma dari peristiwa tsunami 2018 beberapa tahun lalu tapi saya pasrahkan hidup ini, karena rencana Allah tidak ada yang tahu," ungkapnya. 

Elies adalah salah satu tenaga medis yang berada di Pulau Tejang Sabesi, dirinya sudah mengabdikan diri untuk masyarakat sekitar kurang lebih sebelas tahun. Saat Tsunami meluluh lantakkan daerah tersebut, dirinya sudah tinggal di pulau tersebut. Ia melayani warga dengan hati tulus dan ikhlas, ia membuka pelayanan posyandu untuk balita, lansia, serta pemberian vaksiansi kepada warga sesuai intruksi dari pemerintah agar menjaga herd immunity di saat pandemi melanda. 

Baca juga: Pengobatan Alat Vital Lampung Bapak Nurjaman, Ampuh dan Permanen 081263433332

Dirinya menceritakan kendala selama menjadi tenaga kesehatan untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat pulau Tejang Sabesi. 

"Saat ini Poskesdes tidak memiliki tempat tidur (bed) pasien untuk melahirkan, alat-alat kesehatan, tabung oksigen dan lain-lain. Saya dulu sempat punya alat-alat tersebut, cuma hancur saat tsunami menghantam daerah ini, sekarang bed pasien hanya dari kayu," cerita Elies dengan kondisi berkaca-kaca. 

Masih sambung ceritanya, orang dinas sempat bertanya kepadanya? Alat apa saja yang hancur sambil memfoto setelah bencana datang meluluh lantakkan beberapa wilayah Lampung dan Banten yang terkena dampaknya di beberapa wilayah.

"Mungkin belum saatnya alat-alat kesehatan itu sampai disini, saya mohon maaf bang (wartawan) karena sudah berkeluh kesah tapi memang nyata keadaan yang saya alami sampai saat ini, semoga kedepannya lebih baik daerah ini," harap Elies. 

Baca juga: Haiti Diguncang Gempa, Berpotensi Tsunami

Di waktu berbeda, ketika jurnalis realita.co menghubungi salah seorang warga yang bernama Rosmala Dewi (45), dirinya menjelaskan tentang sosok Elies di mata dirinya dan warga pulau Tejang Sabesi. 

"Sepengetahuan saya, bidan Elies pernah menangani pasien melahirkan, muntaber dan kecelakaan yang sifatnya urgent, saat itu harus di rujuk ke RSUD Bob Bazar Kalianda dengan membawa pasien dengan kapal tradisional serta kondisi alam laut angin kencang dan ombak besar dengan menempuh perjalanan dua jam," ulas Rosmala.

"Mas tahu sendiri kan, perjalanan dari dermaga Tejang Sabesi sampai Boom (PP) berapa lama, dan bagaimana situasi alam lautnya terlebih saat tengah malam? Sedangkan fasilitas kendaraan operasional dari pulau Tejang ke dermaga Canti seperti apa, dan sesampainya bidan Elies dengan pasien di dermaga Canti," sambung keterangannya. 

Pulau Tejang Sabesi memiliki pemandangan dengan biota laut yang cukup eksotis tapi miris kurangnya perhatian khusus dari instansi terkait khususnya dinas kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.tom

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru