BATU (Realita)- Perusahaan Air Minum Among Tirto Kota Batu mencatat, lebih kurang 30 – 50% debit mata air di Kota Batu menurun. Sehingga Perumdam Among Tirto menginisiasi digelarnya acara "Mbatu Nabung Banyu".
Dengan menggandeng seluruh kepala desa, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan kelompok peduli lingkungan, Perumdam Among Tirto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga sumber mata air.
Baca Juga: Kesbangpol Kota Batu dan KPU Gencarkan Sosialisasi Pilkada Kepada Ormas dan Pesantren
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, bersama Wakil Wali Kota Batu, H. Punjul Santoso, beserta Forkopimda Kota Batu turut hadir dalam acara "Mbatu Nabung Banyu" yang diadakan di Bring Raharjo (Sumber Jeding), Junrejo, Senin (12/09/2022).
"Sumber mata air kita mengalami penurunan, ini adalah fakta yang kita alami. Melihat hal tersebut, Perumdam Among Tirto melakukan langkah-langkah taktis untuk menjaga sumber air," kata Dirut Perumdam Among Tirto, Edi Sunaedi.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati Perubahan Anggaran P-APBD Tahun 2024
Edi menjelaskan, berbagai langkah taktis dilakukan untuk menjaga sumber mata air. Diantaranya menghentikan buang sampah sembarangan, membuat daerah resapan air, membuat biopori, run off pemanenan air hujan, menggalakkan gerakan penanaman pohon, melakukan penghematan air dan konservasi lahan.
"Air adalah sumber penting kehidupan, ilmu dan peradaban kita bersama, maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikan sumber air kita," imbuh Edi.
Baca Juga: Program Internet Gratis Pemkot Madiun Masuk Top 5 PKRI Kemenpan-RB
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, memberikan apresiasi atas digelarnya acara ini. Kota Batu merupakan hulu sungai Brantas yang mengaliri 17 kabupaten/kota di Jawa Timur yang harus dijaga kelestariannya.
"Ini adalah acara yang luar biasa. Hari ini kita tidak hanya bermunajat, tetapi kita juga mengumpulkan air dari sumber masing-masing desa yang harapannya semua bisa bersama-sama menjaga sumber airnya masing-masing," kata Wali Kota. ton
Editor : Redaksi