PONOROGO (Realita)- Akibat hingga kini tak kunjung diperbaiki, pasca hanyut diterjang banjir sungai Gendol awal bulan lalu. Masyarakat Desa Ngrukem Kecamatan Mlarak dibantu anggora Polsek dan Koramil Mlarak terpaksa membangun jembatan darurat penghubung Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak dengan Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: Haji Masiarah Amin Bersama Warga Perbaiki Jembatan Penghubung Antar Desa
Dengan menggunakan bambu, dan sesek, warga bahu-membahu membangun jembatan di atas sungai dengan kedalam 4 meter tersebut.
Kapolsek Mlarak Iptu Rosyid Effendi mengatakan, pembangunan jembatan darurat ini untuk membantu akses warga menuju kecamatan di sebrangnya. Apalagi sejumlah anak warga setempat banyak yang bersekolah di Kecamatan Sambit.
" Jika tidak segera dibangun Jembatan darurat, warga harus memutar hingga 5 kilometer. Anak-anak sekolah yang biasa lewat jembatan Ngrukem harus memutar lima kilometer melewati jalur lain," ujarnya.
Baca Juga: Ende NTT Diterjang Longsor, Bapak Ibu dan Dua Anaknya Tewas
Rosyid mengaku, putusnya akses jembatan Ngrukem akibat banjir membuat warga yang ingin ke desa sebrang harus memutar melalui jalan raya yang jaraknya lebih dari 5 kilometer.
" Warga Desa Ngrukem, Mlarak, yang hendak ke Desa Kemuning, Sambit, dan sekitarnya maupun sebaliknya, juga harus memutar lewat jalan raya," akunya.
Ia mengaku, nantinya bila sudah jadi maka jembatan ini hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki dan kendaraan roda dua.
Baca Juga: Korban Longsor di Tana Toraja Jadi 20 Orang
" Hanya jalan kaki, dan sepeda motor yang bisa lewat nantinya. Kalau mobil harus memutar memang," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, jembatan Ngurkem ya h menghubungkan Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak dengan Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, putus diterjang banjir pada 8 Oktober lalu. Selain diterjang banjir, putusnya jembatan juga akibat kontruksi bangunan yang sudah lapuk, akibat sejak dibangun belum pernah diperbaiki.znl
Editor : Redaksi