UMLA Berencana Beli Bangkai Pesawat Tempur Temuan Nelayan Lamongan

LAMONGAN (Realita) - Bangkai mirip pesawat terbang yang ditemukan nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada Minggu (21/5/2023) lalu, menarik perhatian kaum akademisi kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) untuk dibeli dan dijadikan bahan riset.

Dekan Sains Teknologi dan Pendidikan UMLA, Eko Handoyo, mengatakan niatan UMLA membeli bangkai pesawat yang diduga dari sisa Perang Dunia Kedua itu lantaran beberapa hal, diantaranya selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan juga diharapkan agar pesawat tersebut jatuh ke tangan kolektor atau pengusaha besi tua.

Baca Juga: Pesawat Jatuh di Brasil yang Tewaskan 62 Orang, Pilot Diduga Hindari Pemukiman saat Mendarat

"Daripada pesawat tersebut jatuh ke tangan kolektor atau pengusaha besi tua, tidak tahu akan dibawa ke mana dan digunakan untuk apa maka lebih baik kita beli untuk kepentingan penelitian," kata Eko, Rabu (24/5/2023).

Maka dari itu, puing-puing pesawat tersebut harus diselamatkan oleh institusi pendidikan dan menjadi inventaris laboratorium tehnik yang terbuka. Dengan begitu, nantinya bagi siapa saja yang ingin meneliti pesawat ini bisa datang ke kampus UMLA. 

Baca Juga: Pesawat Jatuh di Brasil, 10 Orang Selamat karena Salah Masuk Gerbang

"Sementara ini kami telah berkoordinasi dan komunikasi dengan sesepuh nelayan Weru terkait keinginan kami membeli pesawat yang ditemukan nelayan tersebut," terangnya

Cilegon dalam

Lebih lanjut Eko mengatakan jika pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan apapun terkait dengan jenis pesawat tersebut. Pasalnya, tim UMLA baru akan ke lokasi untuk melihat pesawat tersebut. Rencananya UMLA akan meninjau langsung kondisi bangkai pesawat ke daerah Weru dengan mengajak perwakilan dosen UMLA kampus 2 yang kebetulan berada di daerah Paciran.

Baca Juga: Pesawat Jatuh di Sao Paulo Brasil Tewaskan 62 Orang, 10 Orang Selamat karena Batal Terbang

"Setelah ini kami akan ke sana melihat secara langsung. Dan kami belum bisa menyimpulkan apa-apa terkait ini," pungkasnya.def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru