OKI - Kepala Desa Pangkalan Damai Kecamatan Air Sugihan, Kab. Ogan Komering Ilir diduga Melakukan pemotongan Dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) sebesar Rp.100,000 dari setiap penerima manfaat BLT. Artinya, sebanyak 87 KK yang diduga dipotong BLT-nya.
Berdasarkan penelusuran awak media pemotongan Dana BLT Dana Desa tersebut sudah dilakukan sebanyak dua kali. Yaitu pada pencarian bulan April sampai Juni, dan bulan Juli sampai September 2022.
Baca Juga: 65 Warga Terima Bantuan Langsung Tunai di Pendopo Desa Jeruk Legi
Dalam setiap pencairan warga Semustinya mendapatkan Rp.900,000 karena dipotong sebesar Rp.100.000 Sehingga Warga menerima hanya Rp.800,0000. Dalihnya, pemotongan BLT tersebut digunakan untuk membangun PAUD
Menurut keterangan dari PA salah satu kelompok penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa Pangkalan Damai, mereka dikumpulkan pada bulan Juni dan September tahun 2022 lalu, di Balai Desa Pangkalan Damai untuk menerima BLT DD sebesar Rp 900 ribu.
Tetapi saat serah terima, setiap PA (Penerima Anggaran) hanya menerima Rp 800 ribu, karena dipotong untuk sumbangan pembangunan.
"Kami dikumpulkan bersama Warga lain yang menerima BLT pada bulan Juni dan September 2022 tahun lalu, untuk pencairan BLT DD. Namun dana tersebut dipotong oleh kades sebesar Rp.100.000, jadi kami hanya menerima Rp 800.000, Semustinya Kami menerima Rp.900.000,"katanya.
Hal senada yang disampaikan oleh DN, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengatakan dirinya pada hari Senin tanggal 31 Juli 2023 dan warga lainnya penerima BLT DD diminta datang ke Balai Desa oleh Oknum Kades dan dimintai tanda tangan surat pernyataan diatas materai bahwa pihaknya menyumbang 100 ribu dengan sukarela.
Baca Juga: Pemdes Sumokembangsri Salurkan Bantuan Langsung Tunai ke 30 Warganya
"Sumbangan kok menyebut nominal, ditentukan besarnya, dari masyarakat miskin seperti kami, kami gak ikhlas tapi takut dengan pak kades, katanya kalau kami tidak mau tanda tangan nanti pak kades dipenjara," kata DN.
Kepala Desa Pangkalan Damai, Sujatmiko , saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Minggu (30 Juli 2023) membantah adanya pungli BLT tersebut.
Menurutnya itu bukan pungli namun sukarela Dari masyarakat Untuk bangun Sekolah PAUD di Desanya ungkap Miko, Selain itu dirinya membantah kau uang tersebut di gunakan untuk kepentingan pribadi.
"Saya satu rupiah pun tidak tau Duit itu, dan tidak pernah meminta, yang ada mereka suka rela membantu bunda PAUD untuk penambahan lokal, karena ruangan sudah overload,dan saya tidak pernah tahu jumlah duit, bahkan yang kerja ngambil duit juga dengan Bunda PAUD," Kata Jatmiko.
Baca Juga: Pemerintah Desa Kemangseng Salurkan BLT Tahun 2024
Sementara itu Pegiat Anti korupsi Sumatra Selatan, Efendi Angkat Bicara kepada awak media.
Fendi mengatakan, atas kejadian ini dirinya turut prihatin pada warga dan menyayangkan atas perbuatan kepala Desa tersebut, apapun alasannya penonton BLT tersebut tidak dibenarkan.
"Saya sangat prihatin atas perilaku kades tersebut karena tidakla benar, masih ada oknum Kepala Desa yang memotong BLT, Apapun alasanya tidak boleh, tidak dibenarkan memotong BLT, perbuatan tersebut bisa di pidana Apalagi itu BLT Dana Desa berarti perlu di pertanyakan anggaran kegiatan Dana Desa nya juga, karena BLT DD yang sebenarnya untuk Masyarakat Miskin dipotong apalagi kegiatan lain yang bersumber dari Dana Desa, patut Diduga terjadi penyimpangan juga," ungkapnya
Dalam waktu dekat dirinya akan membuat laporan aduan ke Polres OKI, dan menyerahkan bukti pendukung, berupa rekaman dan tanda tangan masyarakat, kepada pihak polres Ogan komering ilir agar segera mengusut tuntas dugaan korupsi BLT tersebut. Andri
Editor : Redaksi