Tentara Teroris Israel Rekam Momen Menghancurkan Rumah-Rumah di Gaza sambil Bersorak Gembira

 GAZA - Ratusan video yang sengaja direkam dan dibagikan oleh tentara Israel di Gaza menunjukkan pasukan Zionis bersorak saat menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Gaza. Para tentara juga menghina para korban Palestina. Beredarnya ratusan video itu merupakan temuan riset yang dilakukan oleh New York Times.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bergegas menjauhkan diri dari keterlibatan konten tersebut, yang beberapa di antaranya melanggar kode etik militer mereka. New York Times, dalam laporannya, Kamis (8/2/2024), mengatakan pihaknya telah meninjau ratusan video, termasuk lebih dari 50 klip pasukan teknik Israel menggunakan buldoser, ekskavator, dan bahan peledak untuk menghancurkan rumah, sekolah, dan bangunan sipil lainnya. 

Baca Juga: Teroris Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, 18 Orang Tewas

Beberapa rekaman video menunjukkan tentara merusak toko-toko lokal dan ruang kelas sekolah dan membuat komentar yang menghina warga Palestina.

Dalam salah satu video yang diunggah ke TikTok, terlihat seorang tentara mengacungkan jempol saat mengemudikan buldoser di utara Gaza. Judul yang menyertai klip tersebut dilaporkan berbunyi, “Saya berhenti menghitung berapa banyak lingkungan yang telah saya hapus.”

Klip lain menunjukkan seorang tentara IDF menyatakan bahwa lingkungan Shujaiyya di Gaza telah hilang ketika kameranya melewati puing-puing di kejauhan.

Tentara pria tersebut juga terdengar berkata, “Nahal Oz, dengan pertolongan Tuhan Anda akan mendapatkan ini,” tampaknya dia mendedikasikan penghancurannya untuk sebuah kibbutz Israel di dekatnya.

Beberapa tentara membagikan video mereka menari dengan latar belakang bangunan yang hancur, sementara yang lain mem-posting meme dan video musik yang menampilkan pembongkaran rumah dan bangunan lain di Gaza.

Baca Juga: 200.000 Rudal Hizbullah Siap Tembus Iron Dome lalu Hancurkan Kota-kota Israel

Video Shujaiyya dan rekaman lain yang direkam oleh pasukan IDF dikutip dalam kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh Tel Aviv melanggar Konvensi Genosida.

Cilegon dalam

Dalam pengajuan hukum setebal 85 halaman, Pretoria menggambarkan klip tersebut sebagai “suatu bentuk video 'snuff' dan 'pidato genosida', serta mencatat bahwa tentara IDF terdengar merayakan penghancuran lebih dari 50 rumah di Gaza dalam satu klip, serta menyanyikan lagu-lagu dengan kata-kata; “Kami akan menghancurkan seluruh Khan Younis.”

Beberapa video tersebut tampaknya melanggar peraturan IDF yang mengatur unggahan personel IDF di media sosial, yang secara tegas melarang perilaku yang “merugikan martabat manusia” atau yang dapat berdampak pada “citra IDF dan persepsinya di mata publik".

Baca Juga: Kemlu Respon Soal 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Militer Israel mengecam rekaman video tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis kepada New York Times, dengan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki “kondisi” video tersebut dan menyatakan bahwa video tersebut tidak sejalan dengan perintah militer.

“Tindakan pasukan yang muncul dalam rekaman itu sangat menyedihkan,” kata IDF. Kehancuran terhadap daerah pemukiman yang terlihat dalam video tersebut tercermin dalam statistik PBB mengenai perang Gaza, dan badan tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 60% dari seluruh unit perumahan di Gaza telah hancur atau rusak akibat operasi Israel.

Jumlah tersebut berarti sekitar 300.000 rumah dan apartemen, sementara sekitar 85 persen dari 2,2 juta penduduk daerah kantong tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka.sin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru