JAKARTA- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim meminta lima kader Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin meminta maaf secara terbuka lantaran telah mempermalukan Indonesia usai bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
"Mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Senin (15/7).
Baca Juga: PBNU Kecam Keras 5 Pengurusnya yang Temui Presiden Irs
Sudarnoto menyesalkan lima Nahdliyin tersebut pergi ke Israel di tengah puluhan ribu warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel.
Ia menganggap mereka sudah melanggar dan menantang konstitusi Indonesia dengan bertemu Presiden Israel.
Baca Juga: Lima tokoh NU ke Israel, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas: Tak Punya Hati Nurani
Baginya, semua warga bangsa Indonesia memang berhak membela Palestina, tapi jangan sampai mengabaikan konstitusi.
"Menteri Luar Negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu. Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel? Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah?" kata dia.
Baca Juga: Lima Pengurusnya Temui Presiden Israel, PBNU: Melukai Perasaan Kita Semua
Melihat itu, Sudarnoto meminta pimpinan PBNU melakukan langkah positif terkait polemik ini karena sudah mempermalukan lembaga dan juga masyarakat Indonesia.nn
Editor : Redaksi