MOROWALI (Realita)- Bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dilaporkan satu orang meninggal dunia dan tiga warga mengalami luka-luka.
"Iya banjir melanda Desa Ganda-ganda, Kecamatan Petasia, kemarin menyebabkan ada satu korban jiwa dan 3 orang luka-luka," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus kepada wartawan, Sabtu (4/1).
Baca Juga: Kota Depok Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Rumah Warga Kebanjiran
Banjir yang melanda Desa Ganda-ganda, Kecamatan Petasia, terjadi sejak Jumat (3/1) kemarin sekitar pukul 17.45 WITA yang disebabkan hujan intensitas lebat.
"Hujan yang berlangsung dari siang hingga malam hari dan mengakibatkan banjir bandang," ungkapnya.
Sementara ini, kata Akris, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat telah berada di lokasi banjir, kemudian mendata jumlah warga terdampak dan memantau kondisi banjir saat ini.
"Tim masih melakukan asesmen dan pengungsi serta kebutuhan mendesak masih dalam pendataan," katanya.
Baca Juga: Banjir Ternate, 13 Tewas dan 6 Hilang
Mengutip dari Antara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring mengatakan berdasarkan laporan, banjir terjadi di kawasan industri pertambangan nikel milik PT Surya Amindo Perkasa di Desa Ganda Ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara.
Menurut laporan BPBD Sulawesi Tengah, dampak banjir merusak camp/selter di kawasan perusahaan dan para pekerja menyelamatkan diri ke tempat yang aman.
"Sampai tadi pagi tidak ada rumah warga terdampak, Informasi sementara seperti itu," ucapnya di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan saat ini pihak BPBD Morowali Utara terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi maupun kebutuhan mendesak yang diperlukan.
Baca Juga: Peduli Bencana Banjir Luwu, Mahasiswa Teknik Lingkungan Unhas Titip Donasi ke KKLR Sulsel
Dilaporkan sebagian besar wilayah di Morowali Utara masih diguyur hujan, oleh karena itu BPBD mengimbau warga tetap waspada, terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai maupun lereng gunung, termasuk wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir bandang.
"Kami terus memantau situasi di lapangan. Kami berharap masyarakat lebih memperkuat mitigasi secara mandiri," kata Andi.tr
Editor : Redaksi