BPBD Kota Madiun Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometereologi

 MADIUN (Realita) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun bersinergi bersama TNI, Polri, Tagana, Dishub, Satpol PP-Damkar, PMI, Pramuka, relawan, dan berbagai unsur terkait mengelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometereologi di Ngowo Bening Kota Madiun, Rabu (27/10/2021). Apel tersebut, dipimpin langsung oleh Walikota Madiun, Maidi.

Menurut Walikota, penanggulangan bencana merupakan tugas bersama. Untuk itu dibutuhkan kesiapsiagaan dari multi pihak dalam mengantisipasi datangnya musibah bencana alam. Apalagi berdasarkan prakiraan Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas rendah hingga lebat disertai angin kencang dan petir akan terjadi di wilayah Jawa Timur. Karena itu semua tim penanggulangan bencana dikerahkan.

Baca Juga: Jambore Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur, Bahas Pentingnya Perlindungan

400 lebih personil gabungan dilibatkan dalam apel tersebut.400 lebih personil gabungan dilibatkan dalam apel tersebut.

"Hari ini kita apel siaga bencana. BMKG menyampaikan akan hujan lebat dan angin di Jawa Timur. Kita antisipasi semua kekuatan, kita turunkan dan diapelkan," kata Maidi.

Hasil dari apel tersebut, semua personil dipastikan siap. Termasuk peralatan penunjang. Sedangkan memasuki musim penghujan, Maidi mengimbau warga untuk selalu waspada terutama didaerah yang memang selama ini menjadi langganan banjir. Seperti di Kelurahan Pilangbango, Rejomulyo, Kelun dan Tawangrejo.

Baca Juga: Soal Tanah Gerak Tumpuk Ponorogo, BPBD Jatim Klaim Ini Pemicunya

“Anggota semuanya sudah siap, peralatan juga sudah ready dan kita sosialisasikan ke masyarakat jangan membuang sampah sembarangan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Jariyanto mengatakan, bencana hidrometeorologi terjadi dilatarbelakangi faktor curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Melihat potensi bencana tersebut, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana harus ditingkatkan.

“Ini untuk mengantisipasi musim hujan yang berpotensi terjadinya bencana. Dengan ini masyarakat Kota Madiun harus siap siaga. Artinya sebelum terjadi sudah mengantisipasi. Harapannya nggak ada kejadian, tapi kalaupun ada kejadian ya kita sudah siap, personel sudah terlatih dan alat juga sudah ada,” katanya.

Baca Juga: Akses Terputus Isolasi 357 warga 2 RT, BPBD Ponorogo Bangun Jembatan Darurat

Personil gabungan memperagakan simulasi penanganan bencana.   Personil gabungan memperagakan simulasi penanganan bencana.

Dalam acara itu, Forkopimda dan 400 lebih personil gabungan yang hadir, juga disuguhi simulasi penanganan bencana.adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru