PT. TPPI bersama Dinsos P3A Tuban Gelar Pelatihan Menjahit bagi Penyandang Difabel

TUBAN (Realita) - PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) bekerja sama dengan Dinsos P3A Kabupaten Tuban menggelar pembinaan dan pelatihan keterampilan menjahit bagi penyandang Disabilitas atau Difabel selama 3 minggu mulai 28 November hingga 18 Desember 2021. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat berkebutuhan khusus di Kabupaten. Harapannya ke depan agar penyandang Disabilitas memiliki keahlian yang mampu mewujudkan kemandirian ekonomi.

“Salah satu kendala dalam penanggulanggan kemiskinan adalah kurangnya kompetensi masyarakat menuju kemandirian ekonomi. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran tercetusnya program peningkatan kompetensi masyarakat dan pendampingan melalui program pelatihan yang dilaksanakan dengan cara sinergitas antara perusahaan dengan pemerintah daerah,” beber PR & CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo, ST, MM. pada saat pembukaan pelatihan, Senin (29/11/2021).

Baca Juga: Pria Difabel di Kediri Meninggal Kelaparan di Rumah usai 3 Hari bersama Jasad Ibunya

Lebih lanjut pria yang akrab di panggil Taheran itu menjelaskan, pelaksanaan program pelatihan ini bukan hanya bagi warga masyarakat yang mampu secara fisik, namun penyandang disabilitas juga harus diperhatikan keterlibatannya, karena angka kemiskinan bukan hanya bertolak ukur dari peran serta produktivitas masyarakat yang mampu secara fisik, namun masyarakat berkebutuhan khusus juga termasuk ada di dalamnya.

"Dalam mensikapi kondisi sosial ini maka CSR PT. TPPI bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Tuban menyelenggarakan program pelatihan menjahit bagi penyandang disabilitas yanga akan dilaksanakan selama 20 hari.

Pelaksanaan program ini bukan hanya memberikan bekal ketrampilan menjahit saja, alan tetapi juga langsung diberikan bantuan mesin jahit bagi masing-masing penyandang disabilitas,"jelasnya.

Selain itu, Ia juga menambahkan, program ini juga akan inline dengan program pendampingan UMKM yang lain, dimana nantinya satu sama lain bisa saling mengisi. Sebagai contoh program ketrampilan menjahit ini akan inline dengan program pelatihan membatik dan pengembangan ecoprint yang saat ini membutuhkan tenaga pebjahit, sehingga ketrampilan yang didapat dari pelatihan ini langsung bisa diterapkan. Program ini akan kita kawal dari hulu ke hilir dengan cara setelah selesai pelatihan kami berikan kain hasil cetak ecoprint dan contoh design pakaian yang saat ini sudah dipasarkan, dengan demikian ketrampilan ini langsung dapat di aplikasikan secara nyata.

Baca Juga: Bawaslu Rekomendasi Khusus Kelompok Disabilitas di Kota Madiun

"Dalam waktu dekat CSR PT. TPPI bekerjasama dengan Universitas Airlangga ( UNAIR ) Surabaya juga akan menyelenggarakan program pelatihan pengelolaan keuangan dan pemasaran, yang mana pelatihan ini juga merupakan bagian pelatihan yang sangat penting untuk menunjung berkembangnya suatu usaha. Hal inilah yang selama ini menjadi kendala dalam mengembangkan program pembinaan masyarakat, dimana faktor pemasaran product dan pengelolaan keuangan jarang sekali diperhatikan dalam program pelatihan maupun pemberdayaan masyarakat," tambah Taheran saat dikonfirmasi awak media.

Cilegon dalam

Taheran juga berharap, program pelatihan yang akan dilaksanakan secara berkesinambungan ini juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dari berbagai elemen mulai dari penyandang disabilitas, embrio atau potensi usaha yang baru mulai tumbuh dan UMKM yang mulai berkembang.

"Diharapkan efek dari kegiatan ini dapat menciptakan dan membuka lapangan kerja baru di sekitar wilayah masing-masing  sehingga secara makro dapat mengurangi kemiskinan dengan terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat,"harapnya.

Baca Juga: Dinas Sosial Kotabaru Launching Pusat Kesejahteraan Sosial

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Tuban, Eko Julianto, S.STP. MM. menyampaikan terimakasih kasih kepada TPPI yang telah mengalokasikan CSRnya untuk pemberdayaan disabilitas dalam bentuk pelatihan menjahit kepada 15 orang peserta.

“Harapan kami melalui pelatihan ini, disabilitas bisa mandiri dan bisa mengangkat ekonomi melalui peningkatan pendapatan,” pungkas Pria yang akrab disapa Eko itu.su

Editor : Redaksi

Berita Terbaru