SURABAYA (Realita) – Kanwil Kemenkumham Jatim memeriahkan Nuzulul Quran dengan menggelar lomba tartil Al-Quran secara virtual hari ini (20/4). Pesertanya adalah 39 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di seluruh Jatim.
Meski berstatus sebagai WBP, namun kualitas suara yang dilantunkan oleh para peserta tidak kalah dengan santri pondok pesantren pada umumnya. Maklum, selama ini mereka memang mengikuti pembinaan di pondok pesantren yang ada di dalam lapas/ rutan.
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Temukan Kelab Malam yang Jual Mihol saat Ramadan
“Kegiatan ini untuk mengukur sejauh mana kualitas pembinaan kerohanian yang dilakukan pihak lapas/ rutan jajaran kami,” ujar Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo.
Teguh menyampaikan bahwa momentum lomba Tartil Qur’an ini diharapkan dapat melalui menumbuhkan benih-benih generasi Qur’ani di lapas/ rutan di Jawa Timur.
"Hendaknya Tartil Qur’an ini tidak hanya dipahami sebagai kompetisi, namun nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari," urainya.
Anak berinisial P salah seorang peserta asal LPKA Blitar mengaku bangga bisa terpilih mengikuti lomba tersebut. Dia merasakan betul perbedaan sebelum dan sesudah semakin rajin mengaji di LPKA.
Baca Juga: Sering Ngantuk saat Puasa, Bukan Nasi Penyebabnya
"Dulu sudah bisa mengaji tapi tidak lancar, sekarang jadi semakin lancar karena setiap hari setelah sholat Dhuhur ada mengaji Tahsin," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Nurhalimah asal LPP Malang. Dia mengaku di lapas banyak diajarkan ilmu baru dan metode membaca Al Quran sehingga semakin menambah wawasan dirinya.
"Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan ketika belajar tartil Quran karena asal mempunyai niat dan bisa menghilangkan rasa malas," tuturnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Binaan Pemasyarakatan Jatim Salurkan Hak Suaranya pada Pemilu 2024
Menurut Teguh, peringatan Nuzulul Quran merupakan salah satu keistimewaan bulan Ramadan. Sehingga umat islam dapat mengingat diturunkannya Alquran kitab suci umat islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.
Kegiatan yang merupakan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58 tersebut diikuti dengan antusias oleh para peserta. Sedangkan dewan juri yang hadir yaitu dari Ustadz Nur Kholis Majid dari MUI Prov Jatim dan Nyai Muhayyinah dari Kemenag Kota Surabaya. Keluar sebagai Juara I adalah perwakilan dari Lapas Lumajang. Di peringkat kedua dan ketiga ditempati wakil Rutan Bangil dan Rutan Sampang.ys
Editor : Redaksi