JAKARTA- Menko Luhut rupanya tak nyaman dengan julukan yang dilekatkan padanya. Saat berpidato di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Luhut menolak dirinya disebut menteri segala urusan.
"Orang pikir ini mau menteri segala macam, ndak, saya bukan menteri segala macam. Saya hanya Menteri Koordinator Bidang Maritim," ujar Luhut dillansir kumparan, Minggu (29/5).
Baca juga: Luhut Kesal pada Pengkritik, Pengamat: Miris dan Tak Sejalan Marwah Demokrasi
Menurut Luhut, sektor kemaritiman yang ia komandai punya subsektor yang sangat kompleks. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang 70 persen wilayahnya merupakan laut.
Luhut menjawab misalnya soal tugas barunya mengendalikan masalah minyak goreng. Ia tak cuma mengurusi masalah spesifik ketersediaan minyak goreng saja.
Baca juga: Soal Pajak Hiburan, Luhut Dukung Pengusaha Lakukan Uji Materiil ke MKĀ
"Begitu Presiden meminta saya me-manage minyak goreng, orang pikir hanya minyak goreng. Tidak, saya langsung ke hulunya, semua kelapa sawit itu harus kita audit supaya tahu luasnya berapa, plasmanya berapa, yield-nya berapa, produksinya berapa, di mana headporternya," pungkas Luhut.
Kiprahnya sebagai prajurit, kata Luhut, jadi salah satu modal pengalaman dalam mengintegrasikan banyak hal. Atas dasar itu, ia menyebut hanya mau menyelesaikan segala tugas yang dipercayakan.
Baca juga: Haris Azhar dan Fathia Bebas, Luhut: Kami Hargai Proses Hukum
"Saya bisa membuat terintegrasi semua pekerjaan-pekerjaan yang diberikan Presiden kepada saya. Orang banyak tidak sadar itu, itu yang penting dipikirkan," ujarnya.
"Bukan sekadar siapa yang nangani, mau siapa yang nangani yang penting beres. Buat saya adalah ingat berpegang teguh pada tujuan," tegas Luhut Binsar Pandjaitan.par
Editor : Redaksi