Jelang Idul Fitri, Malaysia Lockdown

realita.co
ilustrasi Lockdown.

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdownnasional baru. Keputusan ini datang ketika negara itu bergulat dengan lonjakan kasus virus Corona dan varian yang sangat menular, yang menurut pemerintah sedang menguji sistem kesehatannya.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan, semua perjalanan antar negara bagian dan antar distrik akan dilarang, bersama dengan pertemuan sosial.

Baca juga: Pandemi Covid 19 di Indonesia segera Berakhir

"Institusi pendidikan akan ditutup, tetapi sektor ekonomi akan dibiarkan terus berlanjut," kata Muhyiddin, tanpa merinci lebih lanjut. Baca juga: Ada 2,3 Juta Pekerja Migran RI di Malaysia, Separuhnya Tak Berdokumen

"Malaysia menghadapi gelombang ketiga Covid-19 yang dapat memicu krisis nasional. Tindakan penguncian akan berlanjut hingga 7 Juni," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (10/5/2021).

Dia mengatakan penguncian diperlukan karena adanya varian virus Corona baru dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat.

Baca juga: Angka Covid 19 Terus Menurun, Ini Kata Armuji

Namun, dia tidak menjelaskan apakah pertemuan keluarga saat Idul Fitri tetap diizinkan atau tidak. 

Di bawah pembatasan pergerakan sebelumnya,acara sosial seperti pernikahan, reuni, dan retret dilarang. Kunjungan Hari Raya diperbolehkan pada hari pertama Idul Fitri, yang jatuh pada tanggal 13 Mei, untuk wilayah di bawah MCO. Jumlah orang dibatasi hingga 15 orang pada satu waktu tergantung pada ukuran rumah.

Baca juga: Indonesia Sudah Dekat dengan Endemi

Untuk area di bawah MCO bersyarat atau pemulihan, kunjungan akan diizinkan selama tiga hari pertama Idul Fitri, dengan maksimal 20 atau 25 pengunjung. Sedangkan untuk area MCO yang ditingkatkan, kunjungan tidak diperbolehkan selama Hari Raya.

Malaysia sendiri telah melihat lonjakan infeksi virus Corona dalam beberapa pekan terakhir, dengan negara itu melaporkan 3.807 kasus baru pada hari Senin. Total, 444.484 kasus dan 1.700 kematian akibat Covid-19 tercatat di negara itu.si

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru