PONOROGO (Realita)- Usai menunggu lama pasca Konferensi Cabang (Konfercab) ke XVII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo usai 04 Desember 2021. Pengurus Cabang (PC) GP Ansor masa khidmat 2021-2025 akhirnya resmi dilantik, bahkan pelantikan pengurus baru Ansor Bumi Reyog ini disaksikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, yang juga merupakan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia.
Turut hadir dalam pelantikan PC GP Ansor Ponorogo ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang juga merupakan dewan pembina Ansor Jawa Timur, serta sejumlah pengurus wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini sendiri dilakukan di Gedung Sasana Praja Kota Ponorogo, Sabtu (18/06/2022).
Baca juga: Yaqut Pastikan Al-Zaytun Tak Menyesatkan
Dalam sambutanya, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menekanya pentingnya kaderisasi Ansor hingga ketingkat ranting. Ia pun menegaskan bahwa Ansor tidak perlu takut terhadap kontroversi selama positif.
Ia mencontohkan kebijakanya pengaturan penggunaan TOA masjid, yang menimbulkan kontroversi. Munurutnya hal itu mungkin menggundang reaksi keras masyarakat, namun hal itu sesungguhnya juga banyak dikeluhkan.
" Ingat dalam kontroversi selalu ada peluang, selama kontroversi itu positif jangan takut. Karena bangsa ini perlu trobosan yang out of the box. Kalau kita melakukan sesuai lazimnya maka akan berjalan lambat, sedangkan bangsa ini perlu percepatan. Misalnya TOA yang sempat rame, sumber suara yang tidak teratur itu akan cenderung mengganggu," ujarnya.
Baca juga: LBH Anshor Lamongan Menang Gugatan Perdata Atas Dealer Eka Karunia Motor
Gus Yaqut juga menekankan adanya perbaikan di manajemen Ansor. Ia meminta kader Ansor di kepungurusan tidak hanya pandai dalam membuat proposa, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi kader-kader Ansor lainnya.
" Manajemen di pemuda Ansor harus dirubah, dimana dulu hanya pandai bikin proposal, kini harus benar-benar bekerja dan bersama-sama. Agar semua kader bisa berlatih untuk peningkatan ekonomi," tekannya.
Baca juga: MUI Minta Kenaikan Biaya Haji Ditinjau Ulang
Gus Yaqut juga meminta Ansor teguh menjaga NKRI dengan keanekaragamanya, dan serius dalam mengejar cita-cita organisasi hingga dapat mewujudkanya.
" Manajemen di Ansor harus seperti kereta api, kalau berangkat apa pun penghalang ditabrak dan berhenti bila sudah sampai tujuan. Sama dengan Ansor kalau sudah punya cita-cita harus dikejar apa pun penghalangnya diterjang, sejarah mengakui itu. Anshor satu barisan. Anshor banser ada karena Indonesia," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi