JAKARTA (Realita)- Pengamat sosial politik UNJ Ubedilah Badrun mengapresiasi Menkumham sekaligus menyayangkan keluhan Menkumham.
"Dalam soal ditolaknya legalisasi kubu KLB oleh Menkumham saya kira keputusan Menkumham patut di apresiasi karena bertindak sesuai hukum yang berlaku. Tetapi setelah itu kemudian Menkumham mengeluh karena sempat seolah dituduh kubu AHY bersekongkol dengan Moeldoko itu menurut saya kurang elok dilontarkan oleh seorang Menkumham, sebaiknya tidak mengeluh karena seolah ada tuduhan kepadanya, itu resiko sebagai menteri," ujar Ubedilah Badrun
Baca juga: AHY Pamer Nginap hingga Jogging di IKN
Ubedilah juga memberi saran kepada Moeldoko.
"Setelah kubu KLB ditolak Menkumham saran saya kepada Moeldoko akan lebih terhormat jika Moeldoko membuat partai sendiri, atau menyatakan berhenti dari KSP atau meninggalkan kubu KLB untuk kembali fokus di KSP," tegas Ubedilah Badrun yang juga mantan aktivis 98 ini.
Baca juga: AHY Dilantik Jadi Menteri, di Mana Moeldoko?
Ubedilah Badrun juga memberi saran kepada AHY untuk fokus pada agenda membuat Partai Demokrat menjadi Partai yang lebih modern.
"Saya kira agenda Partai Demokrat usai kemenangan kubu AHY adalah membangun soliditas yang kuat dan fokus pada agenda untuk membuat partai demokrat menjadi partai modern," ungkap Ubedilah.
Baca juga: Resmi Jabat Menteri ATR/BPN, AHY Dapat Gaji Pokok Rp 5 Juta per Bulan
Selain itu Ubedilah Badrun juga menyampaikan apresiasi untuk AHY sekaligus menyampaikan kritik untuk AHY agar bersikap lebih natural dalam berbagai kesempatan.
"Saya kira kepemimpinan AHY dalam satu tahun terakhir ini terlihat makin matang dan mulai melepaskan diri dari bayang-bayang SBY, tetapi perlu saya sampaikan juga diantara hal yang harus diperbaiki dari kepemimpinan AHY adalah performanya di hadapan publik agar lebih terlihat natural, hindari terlalu kuatnya upaya pencitraan," tegas ubedilah Badrun.web
Editor : Redaksi