LAMONGAN (Realita) - Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga, telah memulai pembangunan infrastruktur guna mewujudkan Jalan Mulus Lamongan (Jamula), sebagai salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, saat Pilkada 2020 lalu.
Pada pertengahan tahun ini, sebanyak 41 ruas jalan di wilayah Kabupaten Lamongan dengan total panjang 44,45 km, ditingkatkan dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun.
Baca juga: Jalan Menuju Desa Sampanahan Hulu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Mengeluh, Dinas PUPR Cuek
Kepala Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Lamongan, Sujarwo, menjelaskan jika dari 41 ruas jalan itu, terdapat 20 ruas yang sudah melalui proses lelang hingga ditentukan nama perusahaan pemenang dan dikeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja). Namun terdapat 1 ruas yang harus dilakukan retender (tender ulang). Sementara 20 paket lainnya, masih dalam proses lelang tahap 2 yang saat ini memasuki tahap evaluasi dokumen penawaran di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Lamongan.
"Dari 20 ruas yang sudah ber-SPK, ada beberapa ruas yang sudah dimulai pengerjaannya, contohnya di ruas jalan Sukodadi-Sumberwudi. Pengurugkan agregat kelas A sudah selesai, termasuk pemadatan dan telah memenuhi. Insya Allah minggu depan sudah dilakukan pengecoran," terang Sujarwo, di ruang kerjanya, Selasa (28/06/2022).
Baca juga: Jalan Rusak di Perumahan Alghoni, Warga Keluhkan Bahaya dan Minimnya Tanggapan Pemerintah
"Selain itu di ruas jalan Sukodadi-Plembon juga sudah melaksanakan pekerjaan lapisan pondasi agregat A. Kemudian ruas jalan Laren - Blimbing, yang rencananya akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran besok (29/06/2022). Sedangkan ruas jalan Gendong Kulon Babat, saat ini masuk proses galian untuk pelebaran. Dan ruas jalan Soko - Dagan, yang kemarin harus melakukan koordinasi dulu dengan pemerintahan desa, camat dan warga, karena pada saat dikerjakan nanti, arus lalu lintas harus di alihkan karena jalannya akan ditutup total. Itu juga akan dilakukan di ruas jalan Kiringan-Dibe. Sementara yang lain rata-rata masih melakukan pengedropan matrial, " terusnya.
Sujarwo juga menekankan kepada seluruh rekanan atau kontraktor, untuk segera menyelesaikan proyek-proyek tersebut, karena manfaatnya sudah banyak ditunggu oleh masyarakat. Mengingat proses-proses yang dilaksanakan sebelumnya sudah memakan banyak waktu.
Baca juga: Kualitas Jalan Lapen di Palrejo Jombang Jauh dari Harapan
"Semua upaya-upaya itu sudah kita lakukan. Namun prosesnya kan gak bisa setelah SPK langsung di drop matrial. Karena kita juga butuh untuk menguji matrial, seperti agregat. Jadi sebelum dikirim kita harus mengetahui dulu, apakah kriterianya memenuhi atau tidak. Tentu masyarakat harus bersabar, karena proses ini tidak serta merta bisa langsung selesai. Dan sejak awal kita sudah sampaikan, karena ini menggunakan dana pinjaman. Jadi prosesnya kemarin harus menunggu rekomendasi dari kemendagri dulu dan MOU dengan bank Jatim, serta dilakukan proses lelang. Bahkan lelang kemarin waktunya hampir 3 bulan," lanjut dia.
Dirinya menambahkan agar kontraktor harus tetap mengutamakan kwalitas bangunan. Karena pembangunan infrastruktur di Lamongan, akan tetap dilanjutkan hingga tahun 2024 nanti. Def
Editor : Redaksi