SEMARANG (Realita)- KTT G20 telah dilaksanakan di pulau Bali, event yang satu ini dihadiri banyak negara serta Uni Eropa. Negara Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki. Bertema "Recover Together, Recover Stronger", di KTT G20 ini , Negara Indonesia mengajak seluruh bangsa di dunia untuk saling bekerja sama memulihkan diri dari pandemi serta membangun dunia secara berkelanjutan.
Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 telah diumumkan sejak dua tahun yang lalu, pada saat KTT G20 berlangsung di Riyadh, Saudi Arabia, yang berlangsung antara tanggal 21 sampai 22 November 2020.
Baca juga: BI Jatim Gelar EJIF 2024, Tawarkan 20 Proyek IPRO ke Investor Luar Negeri
Prosesi serah terimanya Presidensi ini telah dilaksanakan satu tahun yang lalu di KTT G20 yang dilaksanakan di Roma, Italia, pada tanggal 30 sampai 31 Oktober 2021. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah KTT G20 pertama kali nya sejak terbentuk G20 pada tahun 1999 silam. Terpilih nya bisa membuat dan lebih percaya diri bahwa Indonesia sebagai tuan rumah G20, bisa berkesempatan untuk mendorong tercapainya kebijakan yang mampu memicu pemulihan ekonomi dunia. Juga bisa memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan politik yang cukup signifikan bagi tanah air. Setidaknya, ada sekitar 150 pertemuan yang akan diadakan di 19 kota seluruh Indonesia. Agenda utama Presidensi G20 Indonesia saat ini juga meliputi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral (Financial Track), pertemuan tingkat Sherpa (Sherpa Track), pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, pertemuan tingkat Engagement Group, program Side Events, serta program Road to G20 Indonesia 2022.
Topik utama yang menjadi fokus di G20 kali ini adalah pertemuan Financial Track dan Sherpa Track. Dalam pertemuan Sherpa Track, beberapa isu penting akan diangkat, di antaranya agrikultur, antikorupsi, ekonomi digital, energi berkelanjutan, investasi, ketenagakerjaan, kesehatan, lingkungan hidup, pembangunan, juga perdagangan.
Baca juga: Gelar FESyar Jawa 2024, BI Jatim Dorong Pengembangan Halal LifeStyle
Pada pertemuan Financial Track nanti akan dibahas sejumlah isu yang diangkat pada topik fiskal, pajak, serta kebijakan moneter. Enam agenda penting dan prioritas yang dibahas pada pertemuan Financial Track, yaitu tentang exit strategy untuk pemulihan ekonomi, mengatasi scaring effect krisis ekonomi, sistem pembayaran digital, sustainable finance, inklusi keuangan, serta perpajakan internasional.
G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) juga diselenggarakan di Bali pada tanggal 7-8 Juli 2022. bertema “Membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama," pertemuan ini akan menjadi forum strategis untuk membahas upaya pemulihan global.
Baca juga: BI Jatim Gelar EJID, Bahas Peluang Investasi Strategis di Jawa Timur
Presidensi Indonesia di G20 2022 diharapkan memberikan prioritas pada kerjasama di bidang penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Dengan berkembangnya situasi peperangan di Ukraina, maka isu terkait ketahanan pangan juga akan banyak dibahas dalam berbagai pertemuan G20.ham
Editor : Redaksi