SEMARANG (Realita) - Seiring pandemi Covid-19 yang terus menurun, kini berbagai kegiatan berskala internasional mulai bergerak. Termasuk Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sebagai objek wisata religi bertaraf internasional kembli menjadi sasaran kunjungan.
Dari berbagai komunitas internasional yang memulai kegiatan, diantaranya rombongan Asean Youth Interfeith Cam (AYIC) Tahun 2022. Rombongan sebanyak 50 orang tersebut mengunjungi MAJT, yang berlokasi di Jalan Gajah Raya, Semarang, Selasa (9/8/2022). Kunjungan tersebut difasilitasi Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Kementerian Agama. Mulai tahun ini AYIC diselenggarakan kembali, setelah selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021 diliburkan.
Baca juga: Unilever Indonesia Gelar Gerakan Masjid Bersih di Masjid Agung Jawa Tengah
Peserta camping pemuda lintas agama ini pesertanya terdiri perwakilan dari seluruh negara Asean. Mereka selama 2 hari, tanggal 9-10 Agustus 2022 berada di Kota Semarang. Selama di Kota Semarang, hari pertama sesuai run down mengunjungi MAJT, Pura Giri Natha, Klenteng Sam Poo Kong, Lawang Sewu dan Gereja Blenduk.
Di MAJT, rombongan diterima Wakil Ketua Pelaksana Pengelola MAJT, KH Hanief Ismail Lc, Sekretaris Drs KH Muhyiddin M.Ag, Wakil Sekretaris Dr KH Ahmad Saifuddin Lc, penerjemah bahasa Dr H Nanang Nur Kholis dan Kordinator Bidang Humas, H Isdiyanto Isman, SIP.
Baca juga: Kunjungan Konjen China Xu Yong di MAJT Bahas Lanjutan Kerjasama
KH Hanief Ismail kepada rombongan AYIC 2022 memaparkan profile Masjid Agung Jawa Tengah sebagai masjid terbesar di Jawa Tengah yang bereputasi sebagai destinasi wisata religi bertaraf internasional serta sebagai pusat studi keberagaman lintas agama. Areal masjid seluas 10 hektar yang dibangun tahun 2001, arsitekturnya perpaduan antara Eropa, Timur Tengah dan Jawa. Masjid ini memiliki ratusan situs penting yang menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara.
Diantaranya situs ruang utama peribadatan, Beduk Raksasa, Al-Quran Raksasa, Menara Al Husna setinggi 99 Meter yang didukung oleh teropong hingga pengunjung dapat menyaksikan kawasan Kota Semarang hingga restoran putar. Terdapat pula Museum Perkembangan Islam Nusantara dengan ratusan situs, Perpustakaan Cheng Hoo, Kawasan Manasik Haji hingga kawasan Kebun Kurma yang tumbuh subur hingga masih banyak kawasan penting lainnya.
Baca juga: Para Kiai, Santri dan Masyarakat Gemakan Salawat di PPFF
Sekretaris PP MAJT Drs KH Muhyiddin M.Ag menyatakan gembira, kini MAJT menuju kondisi normal yang ditandai saratnya kunjungan wisatawan. Hal ini menunjukkan gairah berwisata masyarakat kembali tinggi, setelah pandemi makin mereda.
Ketika belum terjadi pandemi Covid-19, jelasnya, kunjungan wisatawan mancanegara relatif padat. Kunjungan silih berganti dari kalangan senator, Duta Besar, Konsolat hingga delegasi perguruan tinggi dari Eropa, Amerika, China, Timur Tengah hingga Asean.Tujuan utama mereka melihat aktivitas fisik MAJT yang dikenal memiliki banyak keunikan serta sebagai pusat studi keberagamaan lintas agama yang mendukung wisata religi MAJT.
Editor : Redaksi