PALANGKARAYA- Polisi mengungkap pasutri berinisial YA (46) dan F (45) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) total menderita 24 luka bacok. Keduanya dipastikan sebagai korban pembunuhan.
"Secara garis besar untuk yang almarhum bapaknya (YA) ada 13 luka. Sedangkan yang almarhum ibunya (F) ada 11 luka," ujar Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/9/2022).
Budi mengungkapkan bahwa total 13 luka yang diderita korban YA rata-rata berada pada bagian wajah, leher dan badan korban. Sedangkan istrinya pada dada dan perut.
"Total 13 luka baik yang di wajah, leher dan badannya (korban YA). Yang Almarhum ibunya ada 11 luka, sama juga di wajah ada, di leher ada, di perut ada, dan di punggung ada," ungkapnya.
Budi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan maraton untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini. Penyidik saat ini terus mendalami keterangan putri korban yang berusia 17 tahun karena saat kejadian dia berada di lokasi dan mengaku melihat pelaku telanjang bulat sembari memegang parang.
"Dia (putri korban) mendengar dari kamarnya ada suara dibanting di kamar bapaknya, kemudian dia keluar, dia melihat bayangan di kamar pintu bapaknya, dia lari ke arah pintu dapur, sambil lihat lagi ke belakang, dia melihat sosok laki-laki bertelanjang bulat menenteng parang," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di kediaman korban di Jalan Cempaka, Kelurahan Langkai, Palangkaraya, Kalteng pada Jumat malam (23/9) pukul 23.00 Wita. Saat kejadian putri korban baru saja tiba di rumahnya karena sempat keluar rumah.
"Kronologi dari keterangan anaknya, karena di rumah tinggal bertiga. Bapaknya, ibunya, dan anaknya. Saat itu anaknya habis main 22.30 Wita, saat itu ibu dan bapaknya ada di kamar. Nah saat 23.00 Wita itu, dia mendengar dari kamarnya ada suara dibanting," katanya.kep
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pulung Ponorogo, Pelaku Menyerahkan Diri usai Sembunyi di Sawah
Editor : Redaksi