MALANG - Ketua PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan dua keputusan awal pascatragedi Kanjuruhan. Arema tidak boleh main di Stadion Kanjuruhan hingga akhir musim.
"Kami langsung mengambil langkah yang pertama adalah sudah dipastikan Arema tidak boleh lagi bermain di Stadion Kanjuruhan selama musim ini berlangsung. Kemudian, satu minggu ke depan laga dihentikan. Kita menunggu hasil investigasi yang kita lakukan," ujarnya saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Untuk yang ke Empat Kalinya, Arema FC Juara Piala Presiden dan Raih Duit Rp 5,2 Miliar
Sebelumnya diberitakan, laga Arema FC vs Persebaya digelar pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB. Usai laga yang berakhir dengan skor 2-3, terjadi kerusuhan yang menelan banyak korban jiwa.
"Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir kurang lebih, tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun)," kata Nico Afinta, Kapolda Jatim.
Pihak kepolisian mencoba mendorong suporter dari lapangan. Namun suporter yang turun malah lebih banyak. Sehingga pada pukul 22.09 WIB, polisi menembakkan gas air mata. Awalnya, gas air mata hanya ditembakkan di area lapangan.
Baca juga: PSSI Inspeksi Venue Stadion GBT dan G10N Jelang Pertandingan Piala AFF U-19 di Surabaya
Namun setelah itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun. Gas air mata ditembakkan berulang kali.
Suporter di tribun panik. Mereka mulai bergerak menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri masing-masing. Karena berdesak-desakan, Sehingga banyak suporter terjatuh dan terinjak-injak. Banyak juga yang pingsan.
Baca juga: PSSI Gelar Road Show 2024 untuk Perkuat Jaringan Dunia Pendidikan
Sekitar pukul 22.30 WIB, tampak banyak suporter yang sudah terkapar. Ambulans datang silih berganti untuk mengangkut para korban ke sejumlah rumah sakit.
Hingga saat ini, total korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan masih dalam pendataan lebih lanjut. Dalam jumpa pers gabungan yang terakhir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, total korban tewas mencapai 125 orang.ik
Editor : Redaksi