SUMENEP (Realita) - Saat ini, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai memasuki musim kemarau. Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat ada sekitar 30 desa diprediksi mengalami kekeringan.
"Hasil pemetaan ada sebanyak 30 desa di Sumenep yang bakal mengalami kekeringan. Sebelas desa di antaranya masuk kategori kering kritis dan 19 desa kekeringan langka," jelas Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Pemkab Sumenep Diganjar Dua Penghargaan sebagai Penghasil Sapi dan Ikan Terbesar di Jatim
Sebelas desa yang dimaksud ialah Desa Montorna, Lebeng Barat, Prancak, Campaka Kecamatan Pasongsongan. Kecamatan Batuputih yakni di Desa Badur, Bullaan, dan lain sebagainya. Untuk kepulauan, Desa Palasa, Kecamatan Talango.
Sedangkan desa yang diprediksi mengalami kekeringan langka di kepulauan yakni desa-desa di wilayah Kecamatan Gayam, Arjasa, Giligenting dan Nonggunong. Sedangkan daratan yakni Ganding, Bluto, Batang-Batang, Saronggi, Dasuk, Rubaru dan sebagainya.
Baca juga: Satpol PP Sumenep Tingkatkan Pengawasan Rokok Ilegal melalui Siroleg
“Kering kritis itu apabila jarak ke lokasi sumber mata air mencapai di atas tiga kilo dan ketersediaan air bersih berkurang dari 10 liter perorangan setiap harinya,” ungkap Rahman.
Sementara kering langka, bila jarak dari permukiman warga ke sumber mata air itu antara 1,5 sampai 3 kilo meter dengan kebutuhan kurang lebih dari 30 liter perorangan setiap harinya.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Sumenep Percepat Pemanfaatan DBHCHT
Adapun penanganannya, kata Rahman pihaknya menunggu usulan dari warga melalui kantor kecamatan setempat yang diajukan ke pemerintah kabupaten.
“Setelah itu kita akan melakukan verifikasi ke desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air. Dan disesuaikan dengan kebutuhan,” tandasnya.haz
Editor : Redaksi