KEDIRI (Realita)- PLN terus berupaya dalam meningkatkan keandalan penyaluran listrik dalam mendukung kegiatan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Madiun melaksanakan Uprating Trafo pada Interbus Trafo (IBT) 1 150/70 kV GI Banaran, Kediri (03/11).
Uprating trafo atau meningkatkan kapasitas trafo bertujuan agar kualitas tegangan listrik yang didapatkan oleh pelanggan lebih optimal. Selain itu, peningkatan kapasitas pada trafo harus dilakukan karena kebutuhan listrik di Daerah Kediri dan sekitarnya yang terus meningkat.
Baca juga: PLN Paparkan Strategi Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Swasembada Energi Berkelanjutan
“Tujuan dari kegiatan peningkatan kapasitas penyaluran ini adalah untuk fleksibilitas operasi dan peningkatan keandalan kami dalam melayani kebutuhan kelistrikan di Kota Kediri dan Kabupaten Tulungagung yang semakin berkembang. Sebelumnya trafo tersebut berkapasitas 35 MVA, saat ini menjadi 100 MVA.”, jelas General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan.
Didik juga menjelaskan, pekerjaan yang melibatkan 27 personil tersebut dimulai sejak 1 November hingga 3 November 2022 tanpa menyebabkan pemadaman listrik di sisi pelanggan.
Baca juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dengan listrik yang andal”, lanjut Didik.
Di lain kesempatan, Manager UPT Madiun Nur Fajar Fardiansyah Umar, menjelaskan bahwa PLN terus komitmen dalam penyediaan tenaga listrik yang andal kepada seluruh pelanggan guna mendorong kegiatan ekonomi.
Baca juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi
“Pemeliharaan material dan peningkatan kualitas sistem kelistrikan merupakan hal yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena, saat ini listrik juga dapat menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan banyak harapan seluruh masyarakat”, terang Nur Fajar.lis
Editor : Redaksi