Ngaku Bernama Adelia dan Berprofesi Dokter, Pria Ini Mampu Raup Jutaan Rupiah

realita.co
Pelaku dan barang bukti dipamerkan depan wartawan.

KOTABARU (Realita)- Jajaran Satreskrim Polres Kotabaru mengadakan konferensi pers kasus penipuan dengan berkedok dokter cantik di Mapolres Kotabaru, Jumat (02/12/2022) siang.

 Pelaku, seorang pria yang berinisial EKR (25), mengaku bernama Adelia. Ia berhasil menguras uang korban FPK (26), warga Jalan Flamboyan, Desa Semayap Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru.

Baca juga: Demi Memikat Cewek, Pria Ini Pakai Baju Tentara buat Karnaval lalu Selfie

Kronologis kejadian berawal dari korban yang mengira pelaku seorang wanita cantik dan berprofesi sebagai dokter umum di Jawa Timur (Jatim).

Di hadapan polisi, dokter cantik palsu ini mengakui semua perbuatannya. Adelia melancarkan aksinya sejak tahun 2017 silam. Diawali dengan menghubungi korban via WhatsApp.

Ia mengaku mendapatkan nomor korban melalui akun Facebook. Komunikasi kemudian berlanjut antara pelaku dan korban melalui WhatsApp.

Pelaku menggunakan foto cantik yang sengaja diambil pelaku dari akun orang lain di Facebook, demi meyakinkan korban.

Baca juga: HATI-HATI! Penipu yang Mengatasnamakan Pejabat Pemkot Surabaya Gentayangan Minta Uang

Selang berjalannya waktu, korban dan pelaku sepakat menjalin asmara alias berpacaran. Komunikasi keduanya pun berlangsung makin intens.

Saat dihubungi korban via telepon, Adelia pun bersuara layaknya perempuan, dan selalu menolak seribu alasan untuk video call, agar aksinya tidak terbongkar.

Meski terhalang jarak, dan sama sekali tidak pernah melihat batang hidung Adelia, korban merasa makin cinta.

Baca juga: Viral, Diduga Mahasiswa Gadungan Terima Almamater dari Polisi lalu Masuk Gedung DPR

Waktu terus berjalan hingga memasuki tahun 2022, lalu niat busuk Adelia muncul untuk meraup keuntungan. Ia meminta bantuan kepada korban menyelesaikan utang-piutang.

Dalam konferensi pers ini Kasat Reskrim AKP. Abdul Jalil. SIK berpesan agar masyarakat berhati hati dan bijak dalam bermedsos agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Bila ada kaitannya dengan permintaan sejumlah agar berhati hati dan waspada dan jangan mudah percaya dengan segala bujuk rayu melalui medsos.hai

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru