Asyik Nonton Argentina, Asisten Panji Petualang Meninggal Digigit King Cobra

realita.co
Alprih (kiri) bersama Panji. Foto: Youtube Panji

SUKABUMI- Alprih Priyono (26), warga Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi meninggal dunia pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 23:50 WIB. Sosok pencinta reptil ini dikenal baik dan selalu membantu warga untuk mengevakuasi hewan liar.

Hal itu pula yang dilakukannya jelang detik-detik terakhir masa hidupnya. Alprih meninggal dunia saat akan mengevakuasi Baby King Cobra di Gang Lipur.

Baca juga: Gelar Atraksi, Hidung Abdul Munir Digigit Ular Cobra hingga Meninggal

Iroh (68), ibu Alprih, menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Dia mengatakan, mulanya Alprih berpamitan kepada keluarga untuk berkumpul bersama teman-temannya menonton bareng final Piala Dunia.

Alprih lalu menerima laporan temuan ular di Gang Lipur, dekat tempatnya nonton bersama. Awalnya Alprih mendapatkan informasi jika ular itu bukan jenis berbahaya, namun ternyata ular yang ditemukan adalah baby king cobra.

"Lagi nonton bola, dapat info ada ular di Gang Lipur, dan si aa udah biasa nge-rescue ular. Kan Gang Lipur gitu bawahnya pasar, rumahnya ngentep (padat) dan cahaya juga, kurang ternyata ularnya baby king cobra. Tiba-tiba pas emprak (tepuk tangan) ular gigir jari telunjuk kanan," kata Iroh l di rumah duka, Selasa (20/12/2022) dikutip dari detikcom.

Kejadian itu bersamaan dengan gol kedua Argentina. Saat teman-temannya sorak dengan gol kedua Argentina, Alprih harus menahan sakit dipatuk ular, namun ular itu tetap berhasil dievakuasi.

Iroh melanjutkan, anak bungsunya itu sempat mencoba melakukan penanganan awal dengan merendam jari telunjuknya di air panas, lalu menggunakan air kelapa muda. Tapi kondisinya ternyata semakin kritis. Suara parau Alprih mulai terdengar dan teman-temannya langsung membawa Alprih ke RSUD Syamsudin.

Baca juga: Rumah Lydia Kandou Jadi Sarang Ular Kobra

Di rumah sakit, ia mendapatkan penanganan awal dan diberikan SABU alias serum anti bisa ular). Serum itu sempat membuat Alprih sadar dan menenangkan teman-temannya yang panik.

"Dia waktu itu bilang masih kuat, lama-lama dia agak ngorok. Teman-temannya panik dibawa ke Bunut (RSUD Syamsudin). Di Bunut ditangani, tapi katanya obat king kobra jarang dan mahal," ujarnya.

Tak berselang lama, teman Alprih datang ke rumah Iroh dan memberi kabar kepada keluarga bahwa Alprih ada di rumah sakit. Iroh pun diminta mendampingi Alprih di rumah sakit.

Baca juga: Warga Sidoarjo Geger! Ular Piton 4 Meter Sembunyi di Musola

"Ibu udah teg (deg-degan), rumah sakit minta keluarga hadir. Ibu belum bilang siapa-siapa, pas ibu datang udah dipompa jantung. Ibu bilang kena kupingnya Allahu Allahu dua kali. Ibu bilang 'Pih sing kuat, ibu nggak mau ditinggal Apih. Kan kita udah janji bareng-bareng'," ucapnya lirih.

"Lepas pompa, apih merem, dikira ibu merem bukan meninggal, ternyata udah meninggal. Kata perawat 'Ibu yang sabar dan kuat berdoa sama Allah putra ibu sudah nggak ada.' Ibu kayak orang nggak sadar, teman-temannya pada nangis, meluk ibu," sambungnya.

Kemudian, jasad Alprih dibawa ke rumah duka dan saat ini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Pari, Jalan Gotong Royong, Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.ik

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru