ISTANBUL - Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, bicara soal situasi Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022. CR7 banyak dibangkucadangkan karena mendukung Palestina.
Dilansir agensi berita Turki Anadolu Agency, Erdogan menyebut Ronaldo menjadi target sasaran 'larangan berpolitik' di Piala Dunia 2022. Sebab, pemain berusia 37 tahun itu disebut sosok yang mendukung Palestina. Sementara di luar arena, beberapa suporter juga terlihat ramai-ramai memboikot Israel.
Baca juga: Berhasil Comeback, Ronaldo dkk Gulingkan Ceko 2-1
Erdogan menyebut, Ronaldo banyak dibangkucadangkan sehingga terganggu psikologisnya. Sepanjang Piala Dunia 2022, Ronaldo dicadangkan pelatih Fernando Santos di fase knockout, saat melawan Swiss dan Maroko.
"Mereka telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya," kata Erdogan, dalam sebuah acara di Provinsi Erzurum Timur.
"Mengirim pesepakbola seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa sebelum pertandingan merusak psikologinya dan menghilangkan energinya."
Baca juga: Turki Hajar Georgia, Arda Guler Kalahkan Cristiano Ronaldo
"Ronaldo adalah seseorang yang berdiri untuk perjuangan Palestina," tambah Erdogan.
Isu Palestina kencang menguat di Piala Dunia 2022. Maroko misalnya, di mana suporternya gencar mengibarkan bendera Palestina saat Hakim Ziyech dkk menang, di mana Maroko bisa sampai semifinal.
Piala Dunia 2022 sendiri penuh dengan isu politis. Mulai dari pelarangan LGBT, yang membuat marah beberapa negara Eropa, sampai isu HAM yang melatarbelakangi Qatar sebagai tuan rumah.
Baca juga: Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh
Qatar sendiri coba bersikukuh dengan melarang LGBT berekspresi bebas di Piala Dunia 2022. Beberapa atribut sempat dilarang beredar, sampai melarang penggunaan ban kapten oleh pemain di pertandingan.
FIFA sendiri tak bisa berbuat banyak soal larangan itu. Meski begitu, turnamen tetap jalan terus meski pro kontra terus mengalir.ik
Editor : Redaksi