SURABAYA(Realita)-Cucu Presiden RI pertama, Puti Guntur Soekarno bercengkrama dengan pelajar-pelajar Surabaya. Puti meminta supaya pelajar Kota Pahlawan ini tidak melupakan sejarah Bangsa Indonesia.
"Pelajar di Surabaya harus bangga. Kita tahu semua kalau Bung Karno, Bapak Proklamator Indonesia belajar pergerakan di Surabaya, sewaktu kos di rumah HOS Cokroaminoto," kata Puti secara virtual di Hotel Holiday, Surabaya.
Baca juga: Puti Tumbuhkan Nasionalisme Warga Lewat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI
Cucu Soekarno ini menegaskan, untuk mengingat sejarah, ada baiknya pelajar-pelajar ini mendatangi rumah HOS Cokroaminoto untuk mengetahui dengan baik bagaimana kehidupan Bapak Bangsa, Soekarno belajar dan berjuang politik pergerakan. Dari belajar itulah, pelajar mampu mengambil manfaat sulitnya untuk berjuang mendirikan Republik Indonesia.
"Sebagai pelajar Indonesia harus bangga. Sejarah Bung Karno melekat disini, di Kota Pahlawan," terangnya.
Untuk terus mengingat perjuangan Bung Karno, ujar Puti, pelajar harus memahami nasionalisme. Pasalnya, saat ini yang muncul ditengah masyarakat adalah perang ideologi untuk meruntuhkan Pancasila.
Baca juga: Ahmad Basarah: Kepala Desa adalah Garda Terdepan Penjaga Pemerintahan Indonesia
Fakta tersebut, ungkap anggota DPR RI ini, membuat MPR RI terus membangun kesadaran dan pemahaman ideologi Pancasila. Pemahaman ini dirumuskan dalam program sosialisasi 4 pilar MPR RI untuk seluruh warga negara Indonesia. "Program ini telah dirumuskan almarhum Bapat Taufik Kiemas yang selalu menggeloran Pancasila," terang Puti.
Ketua Gerakan Pelajar Nasionalis (GPN), Rakin Rafa Raditiya mengaku sangat berterimakasih atas kesempatan untuk berdiskusi dengan Cucu Soekarno. Menurut dia, kesempatan ini sangat jarang sekali. Untuk itu, pihaknya banyak mengambil ilmu yang tularkan Puti.
Baca juga: Puti Tunjukkan Komitmen Sosialisasi 4 Pilar MPR RI
"Kami sampaikan terimakasih kepada Mbak Puti yang telah memberikan pengalaman dan pengetahuan kebangsaan. Kami siap untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila," katanya.
Rafa menerangkan, NKRI adalah harga mati untuk terus diperjuangkan. Untuk itu, pengenalan dan sosialisasi Pancasila akan terus diamalkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisimasi faham-faham radikal yang mulai muncul di Indonesia. "Kami bertekat akan mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila," ucap dia.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto