Covid Masih Tinggi, Wisatawan di China Tak Terkendali

realita.co
Ilustrasi Covid 19.

BEIJING - Media China melaporkan jumlah perjalanan dalam negeri atau domestik di China meningkat selama 74 persen liburan Tahun Baru Imlek dibandingkan tahun lalu. Dikutip dari Channel News Asia, lonjakan ini dipengaruhi oleh pencabutan pembatasan atau Zero-COVID yang 'mengekang' warga dalam tiga tahun terakhir.

Tahun Baru Imlek merupakan momen penting warga China. Di momen ini, sejumlah penduduk yang bekerja di kota melakukan 'mudik' ke desa untuk mengunjungi keluarga di kampung halamannya.

Baca juga: Jelang Imlek, Presiden China Khawatir Ancaman Covid di Pedesaan

Namun, selama tiga tahun terakhir warga tidak bisa melakukan tradisi tersebut dikarenakan aturan lockdown yang ketat. Selain tidak diperbolehkan keluar rumah, warga juga diharuskan melakukan tes COVID dan karantina.

Dilaporkan media pemerintah CCTV, ada 226 juta orang yang melakukan perjalanan dalam negeri pada pekan libur Imlek dan berakhir pada Jumat (27/1/2023). Angka tersebut termasuk perjalanan menggunakan pesawat.

Menurut Kementerian Transportasi, angka ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya mencatat sekitar 130 juta orang melakukan perjalanan saat libur Imlek.

Perjalanan dalam negeri saat libur Imlek jauh lebih besar ketika sebelum pandemi menyerang. Pada Imlek 2019, terdapat 420 juta orang yang melakukan perjalanan dalam negeri.

Sementara itu, Administrasi Imigrasi Nasional melaporkan pada Sabtu (28/1/2023) terkait lonjakan perjalanan luar negeri. Perjalanan luar negeri merangkak naik menjadi 120,5 persen dari tahun lalu menjadi 2,88 juta orang, Administrasi Imigrasi Nasional mengatakan pada hari Sabtu.

 

 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru