SINGAPURA- India diketahui tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19. Para ahli menduga, lonjakan kasus tersebut disebabkan oleh COVID-19 varian Arcturus alias subvarian Omicron XBB 1.16.
Menurut data terbaru dari Indian SARS-CoV-2 Genomics Consortium (INSACOG), sebanyak 76 sampel varian XBB.1.16 COVID-19 telah terdeteksi di negara tersebut, tersebar di Karnataka 30 kasus, Maharashtra 29 kasus, Puducherry 7 kasus, Delhi 5 kasus, Telangana 2 kasus, Gujarat 1 kasus, Himachal Pradesh 1 kasus, dan Odisha 1 kasus.
Baca Juga: Jelang Imlek, Presiden China Khawatir Ancaman Covid di Pedesaan
Selain India, varian baru ini juga sudah ditemukan di 12 negara lainnya, termasuk di Singapura.
"Ada varian baru yang menggantikan yang lama tetapi sejauh ini, tidak banyak peningkatan dalam kasus yang parah," kata Dr Anurag Agrawal, mantan direktur CSIR Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB), kepada News18.com.
Menurut Agrawal, meski saat ini terjadi peningkatan kasus di sejumlah negara, dirinya yakin peningkatan tersebut tak seperti gelombang COVID-19 sebelumnya, yakni Delta maupun Omicron.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tak perlu khawatir secara berlebihan.
"Jika gelombang berarti banyak rawat inap dan tekanan perawatan kesehatan, maka tidak. Sangat tidak mungkin," tambah Agrawal.
"Peningkatannya tidak akan sama dengan gelombang sebelumnya", catatnya.
Di samping itu, mantan ketua Indian Academy of Paediatrics dan konsultan dokter anak di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Mangla, Bijnor, Vipin M Vashishtha mengungkapkan subvarian XBB 1.16 ini memiliki keunggulan pertumbuhan 140 persen dibandingkan XBB 1.15. Artinya, varian baru Arcturus ini lebih agresif dan menular dibandingkan subvarian maupun varian lainnya.
"Varian memiliki tiga mutasi lonjakan tambahan, E180V, K478R, dan S486P, yang telah diidentifikasi oleh pengarahan baru-baru ini. Mereka tidak menyebutkan bahwa XBB.1.16 juga memiliki mutasi ORF9b:I5T dan ORF9b:N55S," imbuhnya.
"Semua mata harus tertuju pada India! Jika XBB.1.16 alias #Arcturus berhasil mengarungi kekebalan populasi 'kokoh' Indian yang berhasil menahan gempuran varian seperti BA.2.75, BA.5, BQs, XBB.1.5, maka seluruh dunia pasti sangat khawatir !!" dia menambahkan.ik
Editor : Redaksi