PONOROGO (Realita)- Warga 3 RT di Dusun Lor Kali Desa Morosari Kecamatan Sukorejo yang tinggal di pinggiran Sungai Sekayu resah. Hal ini dipicu tingginya curah hujan saat ini membuat debit sungai terbesar di Ponorogo ini kerap tinggi.
Warga was-was bila sungai sekayu kembali meluap dapat mengancam permukiman warga, apalagi tanggul bronjong yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo hanya setengah dari tinggi tebing sungai.
Baca juga: Peduli Bencana Banjir Luwu, Mahasiswa Teknik Lingkungan Unhas Titip Donasi ke KKLR Sulsel
" Hujan deras tadi malem, warga tidak ada yang bisa tidur mas. Soalnya takut, air sungai kurang sejengkal bisa meluap ke daratan," kata Kepala Dusun Lor Kali, Suhartono, Sabtu (11/02/2023).
Suhartono mendesak BBWS Bengawan Solo untuk segera meninggikan tanggul, pasalnya, bila dibiarkan terus maka permukiman warga yang berada dibantaran sungai akan terkikis dan dapat hanyut terbawa aliran banjir sungai Sekayu.
Baca juga: Atasi Banjir, Saluran Dukuh Kupang Barat Diperlebar Empat hingga Enam Kali Lipat
" Kalau seperti ini terus, warga ketar-ketir setiap terjadi hujan deras. Mereka takut, jika rumah atau tanahnya longsor terkikir oleh aliran sungai," ungkapnya.
Hartono mengaku proyek bronjong BBWS itu dikerjakan pada 2022 lalu itu, dimana panjang bronjong yang dipasang kurang lebih sepanjang 240 meter, dengan tinggi 3,5 meter. Sementara tinggi tebing sungai mencapai 7,5 meter.
Baca juga: Kapolres Nganjuk Terjunkan Bhababinkamtibmas Bantu Warga Terdampak Luapan Sungai Jurang Dandang
" Kurang maksimal, hanya 3,5 meter. Belum bisa menahan derasnya arus sungai, air masih bisa mengikis rumah atau tanah warga yang ada di pinggiran sungai itu. Kami berharap bronjong itu ditinggikan. Supaya rumah atau tanah warga tidak terkikis lagi oleh derasnya aliran sungai saat banjir,"pungkasnya.znl
Editor : Redaksi