BLITAR- Ledakan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur menyebabkan 23 orang luka-luka termasuk satu bayi, Selasa (21/2/2023).
22 korban merupakan orang dewasa, sedangkan satu korban merupakan bayi berusia 4 bulan.
Sebanyak 22 korban dewasa itu mengalami luka ringan dan menjalani rawat jalan, sehingga diperbolehkan kembali ke posko atau rumah saudara mereka usai diperiksa dokter.
Tak hanya luka, sebagian dari mereka juga menderita sesak napas karena menghirup bubuk mesiu atau petasan yang pekat usai terjadi ledakan.
Di sisi lain, satu korban bayi masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat, Blitar karena mengalami benturan di bagian kepala.
Meski benturan tak terlalu keras, dokter masih perlu melakukan pemantauan atau observasi lebih lanjut sehingga bayi itu terpaksa opname alias rawat inap.
Hingga Selasa (21/2), pemeriksaan kesehatan para korban masih terus rutin dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Baca juga: Karyawan Pabrik Logam Kritis Kena Ledakan Mixer Cat
Yang unik, saat melakukan evakuasi dan olah TKP, petugas menemukan potongan alat vital pria di atas genting. "Ya ini kemaluan (pria),"jelas sang petugas sambil memeriksa potongan daging itu.
Sementara itu, warga Desa Karangbendo yang rumahnya rusak akibat ledakan pada Minggu (19/2) malam itu memilih tidur di teras karena khawatir rumahnya roboh. Setidaknya ada 33 rumah rusak akibat ledakan dahsyat tersebut.
Hingga Selasa (21/2), proses pembersihan bubuk mesiu atau petasan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Polri.
Lalu, pihak berwenang juga telah menyerahkan empat korban meninggal dunia, yakni Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa kepada keluarga untuk dimakamkan.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menyebut, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan untuk menelusuri sumber bubuk mesiu yang dipakai korban untuk meracik petasan.kep
Baca juga: Rayakan Kemenangan, Penggemar LA Dodgers Kehilangan Tangan Kena Ledakan Petasan
Editor : Redaksi