Sukseskan Transisi Energi, METI Dukung PLN Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik

realita.co
Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto. Foto: PLN

JAKARTA (Realita)- Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mendukung PLN dalam menyukseskan transisi energi menuju _Net Zero Emission_ (NZE) pada 2060, salah satunya dengan mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, METI mewakili suara masyarakat dan pegiat energi terbarukan akan terus mendukung program pemerintah dalam mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik sebagai sarana transportasi jalan yang ramah lingkungan di Indonesia.

Baca juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040

"Salah satu kunci keberhasilan adopsi atau migrasi kendaraan listrik tersebut adalah ketersediaan infrastruktur berupa _electric vehicle (EV) charging_ , ini bisa untuk kendaraan roda empat atau juga roda dua dan juga ada yang menyediakan baterai," kata Wiluyo pada acara webinar bertajuk 'Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik untuk Akselerasi Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia' pada Selasa (28/03)

Untuk itu, kata Wiluyo, METI mendorong seluruh _stakeholders,_ termasuk PLN untuk menyiapkan ekosistem EV tidak hanya berupa kendaraan listrik tetapi juga fasilitas pengisian dayanya. Menurutnya, kehadiran ekosistem kendaraan listrik ini sangat penting agar masyarakat tidak segan-segan untuk beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik. 

"Pertumbuhan _electric vehicle_ ini harus didukung oleh ekosistem yang sangat bagus, hingga komponen _sparepart_ harus dipersiapkan, ketika ekosistem sudah tercipta dengan baik maka masyarakat tidak segan untuk berpindah ke kendaraan listrik," kata Wiluyo.

Wiluyo mengatakan, saat ini data penggunaan listrik meningkat sehingga dia optimistis ini diikuti peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan pada pertengahan tahun 2022 ini kendaraan listrik sudah mencapai 22.671 unit.

"Data yang kami punya pada Maret 2023, penggunaan _Electric Vehicle_ (EV) sudah mencapai 40 ribu, atau 2 kali lipat dari sebelumnya," ujarnya.

Sementara kata Wiluyo, infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang tersedia saat ini yakni 616 SPKLU, 1.056 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 6.705 Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU). Rencananya, pada tahun 2023 akan terus dilakukan penambahan infrastruktur pendukung EV menjadi 750 unit SPKLU, 3.000 unit SPBKLU dan 15.000 unit SPLU.

Baca juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi

"Kami juga berharap, bukan hanya PLN, tapi seluruh masyarakat seluruh investor baik swasta ataupun pemerintah bisa bersama-sama mengembangkan ekosistem listrik ini," kata Wiluyo.

Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Saleh Siswanto mengatakan, PLN terus menyiapkan kemudahan guna mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Di antaranya, PLN menghadirkan SPKLU yang terintegrasi dengan PLN Mobile dan fitur untuk pembelian kendaraan listrik.

"Kita punya PLN Mobile yang di dalamnya bukan hanya untuk pelanggan PLN aja, tapi juga terdapat fitur EV sehingga memudahkan masyarakat mengetahui letak SPKLU maupun SPBKLU. Kita juga memiliku _marketplace_ untuk membeli kendaraan listrik," ujar Saleh.

PLN juga membuka kolaborasi penyediaan SPKLU dan SPBKLU melalui skema _franchise_ dengan berbagai pihak. Langkah ini tentu akan membuat SPKLU dan SPBKLU tumbuh lebih cepat.

Baca juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada

Kemudahan lainnya kata Saleh, PLN juga sudah menghadirkan ekosistem _home charging_ yang memudahkan pelanggan melakukan pengisian kendaraan listrik. Pelanggan yang menggunakan fasilitas _home charging_ ini juga diberikan diskon 30 persen bagi mereka yang melalukan pengisian pada pukul 22.00-05.00 dan insentif biaya penyambungan spesial untuk tambah daya dan pasang baru.

"Ini bisa dimanfaatkan untuk seluruh masyarakat dan tentu _home charging_ ini yang terus kita promosikan karena untuk aktifitas sehari-hari menggunakan _home charging_, sementara SPKLU sendiri lebih banyak untuk perjalanan jauh atau luar kota," tutupnya.

Sekilas Tentang PLN

_PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.lis

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru