MADIUN (Realita) - Sejumlah partai politik mendukung dan bahkan telah mendeklarasikan diri untuk mengusung Maidi sebagai Calon Walikota Madiun pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Bahkan, seperti PSI, Demokrat, dan PKB secara terang-terangan telah memberikan dukungan kepada mantan Sekda Kota Madiun tersebut. Seperti yang tertulis pada berita sebelumnya berjudul "Didukung Mayoritas Partai, Maidi Berpotensi Maju Kembali".
Menanggapi hal tersebut, Maidi mengaku untuk saat ini belum memikirkan soal pencalonan dirinya kembali pada Pilkada 2024. Ketimbang memikirkan soal pencalonan, lanjutnya, ia ingin fokus pada tugas dan tanggungjawabnya sebagai Walikota Madiun saat ini hingga berakhir Desember 2023 mendatang.
Baca juga: Perkuat Pengawasan, Bawaslu Cilegon Gelar Media Meeting
"Saya tetap ingin kerja dulu, diselesaikan dulu pekerjaan ini biar masyarakat puas. Fokus saya saat ini kerja untuk masyarakat, untuk rakyat. Kalau tugas sampai 2023 kita selesaikan, 2024 nanti gampang," katanya, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, kerja nyata demi kepuasan masyarakat menjadi kunci utama didalam kepemimpinannya. Urusan soal Pilkada 2024, semua dikembalikan pada masyarakat. Jika masyarakat menghendaki dirinya untuk maju kembali demi kemajuan Kota Madiun, maka ia mengaku siap-siap saja.
"Rakyat jangan suruh milih kita, tapi rakyat itu memilih dilihat dari hasil kerja kita. Biar masyarakat yang menilai. Harus ada kerja nyata dulu. Kalau masyarakat sudah merasakan kota ini maju pasti dia itu minta kita. Kalau itu demi kebaikan, ya oke," ujarnya.
"Kalau masyarakat menghendaki itu nggak sulit. Tetapi kalau masyarakat nggak menghedaki, kemudian kita ngeyel, nggak ada artinya. Untuk apa?," tambahnya.
Baca juga: Diduga Fasilitas Kecamatan Talang Kelapa Digunakan untuk Kampanye Paslon Bupati Banyuasin
Saat ini, lanjut Maidi, masih ada beberapa program yang dianggapnya belum tuntas dikerjakan hingga akhir 2023. Seperti, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam program pemberian bantuan beasiswa mahasiswa (BBM) bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu maupun yatim piatu. Apalagi, program tersebut menjadi skala prioritasnya sejak awal kepemimpinannya pada 2019 lalu. Sehingga diharapkan dengan pengembangan SDM dapat melahirkan generasi emas bagi kota cerdas atau smart city, dan kedepan Kota Madiun bisa benar-benar menjadi sental ekonomi pariwisata di Jawa Timur bagian barat, bahkan nasional seperti yang dicita-citakan.
“Saya ingin semuanya tuntas. Artinya tuntas itu, tidak boleh ada kekurangan-kekurangan. Saya wajib menyelesaikan kekurangan itu. Contoh misalnya anak orang tidak mampu, maupun anak yatim piatu kuliah 1.000 anak, itu harus saya selesaikan sampai habis. SDM mereka harus pinter-pinter. Selama saya Walikota, anak yatim piatu dan tidak mampu harus saya sekolahkan sampai habis. Kalau tidak habis, ya saya wajib macung lagi,” terangnya.
Kedepan, Maidi ingin angka kemiskinan di Kota Pendekar hilang. Termasuk juga angka stunting dan pengangguran. Pun, indeks pembangunan manusia (IPM) semakin naik, dan SDM semakin tinggi.
Baca juga: Masyarakat Ingin Maidi Lanjutkan Pembangunan Kota Madiun
“Kedepan angka kemiskinan yang tinggal 0,3 ini harus hilang, stunting harus hilang, pengangguran harus semakin hilang, IPM naik, SDM tinggi,” paparnya.
Disinggung terkait dengan beberapa pimpinan parpol di Kota Madiun yang menyanjung kinerjanya selama menjabat sebagai Walikota, Maidi mengaku bahwa hal itu semata bukan karena dirinya saja. Namun juga atas dukungan dari parpol maupun organisasi perangkat daerah (OPD). Maidi mengibaratkan bahwa dirinya hanya sebagai dirigen.
“Kesuksesan itu bukan karena saya sendiri, tetapi juga dari teman-teman partai, juga teman-teman OPD. Saya itu kan hanya dirigen saja,” tandasnya.adi
Editor : Redaksi