TEXAS- CEO Tesla, Elon Musk, kembali meraih gelar orang terkaya di dunia setelah saham milik pengusaha Prancis, Bernard Arnault, turun 2,6 persen dalam perdagangan di Paris pada hari Rabu (31/5/2023). Dua miliarder ini telah berkompetisi ketat untuk posisi teratas dalam Indeks Miliarder Bloomberg.
Perhitungan Indeks Miliarder Bloomberg memprediksi nilai kekayaan bersih saat ini dari CEO Tesla adalah $192 miliar, atau sekitar Rp2.877 triliun, dibandingkan dengan Arnault yang memiliki $187 miliar, atau sekitar Rp2.797 triliun.
Arnault, taipan bisnis Prancis berusia 74 tahun, pertama kali melampaui Musk pada Desember tahun lalu ketika industri teknologi sedang mengalami kesulitan dalam ketahanan di tengah inflasi.
Dia mendirikan LVMH, salah satu konglomerat terbesar di dunia, dan menjadi rumah bagi merek-merek mewah seperti Loius Vuitton, Dior, dan Hermes.
Menurut CNN, sementara saham LVMH naik 19,7 persen, saham Tesla telah meningkat 65,6 persen dalam setahun terakhir. Tahun ini, Musk telah menghasilkan lebih dari $55,3 miliar, atau sekitar Rp828 triliun, terutama berkat Tesla.
Sekarang, saat Bloomberg menempatkan Musk di posisi teratas, daftar Orang Terkaya di Dunia menurut Forbes masih menempatkan Musk di posisi kedua dengan kekayaan bersih $180 miliar, atau sekitar Rp2.694 triliun, dan Arnault di posisi pertama dengan kekayaan bersih mencengangkan $211 miliar, atau sekitar Rp3.159 triliun.
Berita ini muncul saat Musk sedang melakukan kunjungan diam-diam ke China, yang disinyalir untuk memperluas bisnisnya di China.
Ia tiba di Beijing pada hari Selasa (30/5/2023). Ini merupakan kunjungan pertama Musk ke China dalam lebih dari tiga tahun.
Menteri Luar Negeri China bertemu dengan Musk setelah dia mendarat, demikian menurut pernyataan dari kementerian.
Namun, pembicaraan antara keduanya belum diumumkan. Akan tetapi, pernyataan itu mengutip Qin yang mengatakan kepada Musk bahwa China berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik dan lingkungan bisnis internasional untuk perusahaan asing.
Musk merespons bahwa “Tesla menentang pemutusan rantai dan bersedia untuk terus memperluas bisnisnya di China.”
Ketua produsen baterai terbesar di China, CAT, Zeng Yuqun, juga mengadakan makan malam bersama sosok yang baru ini mengumumkan “Resign” dari CEO Twitter
Kunjungannya ke negara Asia tersebut menjadi topik hangat.
Selain Elon Musk, CEO Starbucks Laxman Narasimhan dan Jamie Dimon dari JP Morgan juga mengunjungi negara komunis ini minggu ini. Pada Maret, CEO Apple Tim Cook juga melakukan kunjungan.
Kunjungan ini datang di tengah produsen otomotif raksasa tersebut menghadapi masalah di China terkait ekspansi pabriknya di Shanghai karena kekhawatiran adanya pencurian data.bc
Editor : Redaksi